Foto yang sebelumnya beredar sesungguhnya telah melalui tiga filter warna, yakni ungu, biru dan hijau, kemudian disatukan menjadi gambar berwarna.
Kemudian pengolahan terbarunya tetap tidak membuang titik bumi dan sorotan-sorotan cahaya matahari. Namun, keseluruhan foto telah lebih bersih hingga orang bisa fokus pada penampakan bumi.
Carl Sagan dan Carolyn Porco adalah dua ilmuwan pencitraan yang berperan dalam misi itu dan meminta pemotretan keluarga tata surya harus diambil, sebelum kamera dan elemen non vital lainnya dimatikan untuk menghemat daya Voyager I.
Sagan dalam bukunya yang berjudul Pale Blue Dot: A Vision of the Human Future in Space yang terbit pada 1994, menjelaskan betapa kecilnya bumi dalam lautan kosmik ini.
"Lihat lagi titik itu. Itu di sini. Itu rumah. Itu kita. Setitik debu yang tertahan di bawah sinar matahari," kata Sagan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.