KOMPAS.com - Pekan ini beredar berbagai informasi keliru mencakup berbagai topik. Sebagian besar merupakan topik hangat yang menjadi perhatian masyarakat.
Misalnya, informasi menyesatkan mengenai obat cacing, phishing undian haji gratis, dan konten manipulatif berbasis artificial intelligence (AI).
Ada pula informasi keliru seputar mancanegara, seperti video Presiden Perancis menyembunyikan kokain dan penangkapan pilot India oleh Pakistan.
Simak rangkuman penelusuran faktanya berikut.
Tersiar narasi yang mengeklaim pemberian obat cacing untuk anak sekolah adalah agenda penyebaran virus baru.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muharmawan membantah narasi tersebut.
"Pemberian obat atau vaksin untuk semua sasaran masyarakat itu sudah dipastikan keamanan, kualitas, dan khasiatnya," kata Aji seperti diwartakan 优游国际.com, Rabu (14/5/2025).
Pemberian obat cacing di sekolah merupakan salah satu upaya pencegahan dan penanggulangan cacingan di Indonesia diatur dalam Undang-undang Nomor 15 tahun 2017 tentang Penanggulangan Cacingan.
Pemberian Obat Pencegahan secara Massal (POPM) diberikan pada anak balita, anak usia pra-sekolah, dan anak usia sekolah di daerah kabupaten/kota dengan prevalensi cacingan tinggi dan sedang.
Menjelang pemberangkatan haji pada Mei 2025, beredar poster dan tautan pendaftaran haji gratis dari Kementerian Agama (Kemenag).
Namun setelah ditelusuri Tim Cek Fakta 优游国际.com, tautan tersebut merupakan phishing.
Kemenag telah membantah unggahan soal undian pendaftaran haji gratis yang mengarah pada penipuan.
"Kemenag RI tidak pernah membuka pendaftaran haji gratis dengan syarat tertentu," tulis Direktorat Penerangan Agama Islam Kemenag melalui akun Instagram-nya.
Presiden Perancis Emmanuel Macron tertangkap kamera menyembunyikan benda berwarna putih yang diduga kokain.
Klip yang beredar di media sosial menampilkan Macron duduk di meja, bersama politikus Jerman Friedrich Merz dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer.