优游国际

Baca berita tanpa iklan.
Salin Artikel

Mahasiswa UNY Ini Kenalkan Pempek di Jerman

KOMPAS.com - Bagi mahasiswa UNY bernama Anysaufha Putri Kinanti, kesempatan belajar di Jerman merupakal hal yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.

Dia mengaku pernah menulis impian di buku harian saat SMA hampir 5 tahun yang lalu.

Di buku harian itu, dia menulis keinginannya belajar atau pergi ke Jerman.

Namun saat mendapat kesempatan menjadi salah satu penerima beasiswa program Internationale Studien-und Ausbildungspartnerschaften (ISAP) 2022 di Westfälische Wilhelms-Universität, Münster, Jerman, membuat dia bertekad untuk tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini.

"Ada banyak harapan, kepercayaan juga do’a dari banyak orang saat saya berangkat ke Jerman. Hal saya pikirkan adalah, bagaimana setiap sesuatu yang saya lakukan di Jerman dapat bermanfaat bagi diri saya sendiri dan orang lain," kata dia melansir laman UNY, Senin (18/7/2022).

Gadis yang akrab disapa Aufa ini mengatakan sejak SMA sudah menggemari berwirausaha.

"Saat kuliah, karena ingin belajar hidup mandiri saya menjalankan bisnis online. Masih serabutan dan bisa dibilang menjual apa saja," ungkap dia.

Mulai dari bisnis pakaian muslim hingga bisnis makanan. Aufa beruntung UNY memberinya kesempatan untuk menekuni bidang wirausaha, karena terpilih mengikuti Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) saat semester 4.

Belajar di Jerman selama 1 bulan

Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Jerman UNY ini berada di Jerman selama 1 semester.

Saat berangkat ke Jerman jiwa wirausahanya masih melekat. Bermula saat merindukan makanan Indonesia, Aufa mencari UMKM Indonesia melalui media sosial yang menjual pempek dan pilihannya jatuh pada Pempek Bangik.

"Awalnya saya berpikir hanya ingin memesan 3-5 paket pempek. Namun jika dipikir kembali, akan lebih berat di ongkos kirim ke Jerman jika saya hanya mengirim dalam jumlah yang sedikit," ungkap dia.

Setelah berpikir matang, Aufa memutuskan untuk menjadi reseller. Untuk pengiriman ke Jerman, digunakan jasa titip bagasi pada orang Indonesia yang hendak berangkat ke Jerman dan membuka jasa titip bagasi.

Order pertama, Aufa memesan 20 paket yang terdiri dari pempek dan otak-otak ikan tenggiri.

Awalnya tidak ada harapan lebih atas rencana untuk berdagang pempek di Jerman. Ternyata diluar dugaan, 20 paket pempek dan otak-otak tidak sampai satu minggu sudah habis terjual.

Dia menyebut, antusiasme akan pempek sangat tinggi, termasuk rasa rindu perantau Indonesia yang sedang di Jerman.

Akhirnya, Aufa lanjut memesan kembali pempek dari UMKM yang sama hingga kini sudah hampir 60 paket pempek terjual.

Uniknya, pembeli tidak hanya dari orang Indonesia yang sedang merantau di Jerman. Namun juga ada salah satunya orang Austria.

Dia menegaskan, berapa saja ongkos kirim dari Jerman ke Austria akan dibayarnya, demi merasakan nikmatnya makanan pempek yang dibuat langsung dari Indonesia.

"Ternyata customer Austria ini pernah ke Indonesia dan sangat menyukai kuliner nusantara termasuk pempek, yang menurutnya cita rasa kuliner Indonesia sangat luar biasa. Customer ini juga berkata sangat ingin kembali mengunjungi Indonesia," tutur dia.

Lanjut dia menyatakan, pengalaman menjual pempek di Jerman berharga baginya, karena banyak hal yang baru.

Termasuk bagaimana prosedur mengirim barang antar kota di Jerman bahkan hingga antar negara.

"Jarak antar kota di Jerman tidaklah dekat. Menjadi suatu tantangan bagi saya bagaimana caranya paket pempek dapat sampai dengan keadaan tidak rusak," ujarnya.

Dia menjelaskan, dirinya sudah mengirim pempek hampir ke seluruh wilayah Jerman.

Dirinya bahagia saat mendengar ucapan syukur dan terimakasih pembeli yang senang, karena akhirnya dapat menuntaskan kerinduannya akan kuliner tanah air.

Termasuk rasa terima kasih pemilik usaha di Indonesia yang produknya dapat dikenal hingga Jerman.

Bahkan salah satu teman Aufa yang berasal dari Turki juga sangat menyukai pempek.

"Perasaan bahagia di hati saya tidak dapat digambarkan. Saat hal kecil yang dilakukan dapat memberikan arti, manfaat juga senyuman kebahagiaan pada orang lain. Tidak hanya saya yang mendapatkan kebahagiaan. Namun pemilik usaha Pempek Bangik di Indonesia, pemilik jasa titip bagasi, juga senyuman kebahagiaan orang yang membeli dan akhirnya memecahkan celengan rindunya akan kuliner nusantara," tukas dia.

/edu/read/2022/07/18/202410471/mahasiswa-uny-ini-kenalkan-pempek-di-jerman

Baca berita tanpa iklan.

Terpopuler

1
2
3
4
5
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke