优游国际

Baca berita tanpa iklan.
Salin Artikel

Cerita Moses, Anak Petani Singkong Asal Toraja Kuliah Gratis di UGM

KOMPAS.com - Bisa kuliah gratis di salah satu perguruan tinggi negeri terbaik di Indonesia, tentunya akan menjadi sebuah kebanggaan tersendiri.

Seperti yang dirasakan Moses Patibang (18), pemuda asal Toraja, Sulawesi Selatan yang berhasil masuk UGM (Universitas Gadjah Mada).

Apalagi Moses bisa kuliah di UGM tanpa dipungut biaya alias gratis. Tentunya hal ini menjadi momen yang mengharukan sekaligus membanggakan bagi ayah Moses, Natan Kapitong (55).

Dalam lima tahun terakhir Natan menjadi orangtua tunggal dan menghidupi ketiga anaknya. Untuk hidup sehari-hari, Natan mengandalkan penghasilan dari pekerjaan sebagai petani singkong dan tukang ojek panggilan dengan jumlah rata-rata penghasilan kurang dari Rp 500.000 per bulan.

Sempat diminta untuk menunda kuliah

Keluarga Natan tinggal di rumah kayu yang jauh dari kota dan pemukiman warga, di Kecamatan Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja.

Untuk menuju rumahnya, hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki melewati jalan setapak berbatu yang licin. Akses jalan juga hampir tanpa penerangan, dan berlumpur di tengah hutan kecil.

Untuk membiayai kehidupannya dan anak-anaknya, Natan masih harus dibantu anak pertamanya yang bekerja sebagai buruh bangunan di Papua dan membantu bayar biaya kuliah anak keduanya di salah satu universitas swasta di Toraja.

Keterbatasan ekonomi menjadi alasan Natan untuk meminta Moses agar menunda keinginan melanjutkan ke bangku kuliah.

Kalaupun terpaksa, ia meminta untuk memilih kampus yang tidak jauh dari Toraja. Akan tetapi Moses terus bersikeras dan meyakinkan dirinya jika pilihan kuliah di UGM harus terwujud demi masa depannya kelak.

Natan pun melunak, saat tahu Moses mendaftar lewat jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) 2024. Yang dilakukannya hanyalah berdoa untuk kelulusan sang anak tercinta.

Sampai tibalah pada 26 Maret 2024 silam. Moses menghadiri suatu acara ibadah di gereja. Perasaan Moses mulai campur aduk ketika akan membuka pengumuman SNBP di ponselnya.

Sambil berlari dan teriak sekeras-kerasnya, seperti ingin mengabarkan siapa saja kabar baiknya. "Puji Tuhan, saya lulus UGM. Saya lulus UGM!"

Begitu haru dan senangnya, hingga membuat seluruh jemaat dan sang Pendeta ikut bahagia karena berita baik Moses hari itu.

Satu-satunya siswa SMAN 3 Toraja yang diterima di UGM

Moses menjadi satu-satunya siswa lulusan SMA Negeri 3 Toraja yang tahun ini diterima berkuliah di UGM lewat jalur SNBP 2024.

Sang Ayah pun seperti mimpi mendapat kabar bahwa Moses lolos SNBP 2024 di UGM. Mimpi Moses bisa berkuliah di UGM sejak duduk di bangku SMP kini menjadi kenyataan nyata.

Anak bungsu dari tiga bersaudara asal Tana Toraja ini, berhasil diterima kuliah di prodi Ilmu Komunikasi Fisipol UGM melalui jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP).

Tidak hanya itu, namanya pun kini terdaftar sebagai calon mahasiswa penerima KIP Kuliah. Bahkan saat registrasi, ia mendapat subsidi UKT (Uang Kuliah Tunggal) 100 persen.

Di bangku SMA, Moses adalah siswa yang selalu mendapat peringkat ke dalam 5 besar di sekolah. Moses menuturkan, bahwa untuk bisa lulus seleksi SNBP ia selalu berusaha untuk mempertahankan nilai dan prestasinya sejak ia duduk di kelas 10.

Diterima kuliah di Prodi Ilmu Komunikasi, Moses mengaku juga tidak lepas dari sosok Najwa Shihab yang menjadi idolanya.

"Saya ingin memiliki kemampuan berbicara di depan publik yang baik seperti Najwa Shihab dan kalau sudah lulus kelak saya bercita-cita ingin menjadi dosen," harapnya.

Setelah Moses kuliah di UGM, Natan akan hidup seorang diri. Namun ia bahagia karena Moses telah berhasil menjemput salah satu mimpi besarnya, berkuliah di UGM. Dia juga berharap, semoga UGM dapat selalu memberi kemudahan dan bantuan kepada Moses selama menempuh kuliah.

Natan juga berharap Moses dapat tepat waktu menyelesaikan kuliah di UGM, belajar yang tekun, dan sebuah kebanggaan jika anaknya mampu menjadi contoh bagi masyarakat.

UGM pastikan biaya kuliah terjangkau bagi semua kalangan

Selama nanti menuntut ilmu di UGM, Natan berpesan agar Moses yang akan berangkat meninggalkan Toraja untuk selalu ingat dan mengandalkan Tuhan dalam setiap aktivitasnya kelak.

"Moses tidak akan berada di titik ini tanpa campur tangan Tuhan," ungkapnya.

Bagi Natan, subsidi UKT 100 persen yang diberikan UGM seperti sebuah mimpi yang jadi nyata untuk keluarganya yang memiliki beban finansial yang tidak sedikit.

"Saya lebih senang dan saya mengucap terima kasih kepada pemerintah yang dapat memberi subsidi untuk anak saya kuliah. Karena secara ekonomi kami tidak mampu, pendapatan kami di bawah 500 ribu setiap bulan, sehingga kalau untuk membiayai kuliah di UGM kami tidak mampu," katanya terisak.

Sebagai universitas nasional, Universitas Gadjah Mada terus berkomitmen kuat untuk memberikan akses pendidikan tinggi kepada semua lapisan masyarakat.

Termasuk mereka yang berasal dari latar belakang ekonomi kurang mampu melalui salah satunya program subsidi UKT (Uang Kuliah Tunggal).

Subsidi ini diberikan berdasarkan kondisi ekonomi mahasiswa. Sehingga memastikan bahwa biaya kuliah tetap terjangkau bagi semua kalangan. Calon mahasiswa dapat mengajukan permohonan subsidi UKT dengan menyertakan dokumen-dokumen yang menunjukkan kondisi ekonomi mereka.

/edu/read/2024/07/17/083500571/cerita-moses-anak-petani-singkong-asal-toraja-kuliah-gratis-di-ugm

Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke