优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Sebelum Wafat, Prof. Azyumardi Azra Sempat Kritisi RUU Sisdiknas

优游国际.com - 21/09/2022, 10:11 WIB
Dian Ihsan

Penulis

Sumber

KOMPAS.com - Guru Besar UIN Jakarta dan Ketua Dewan Pers, Prof. Azyumardi Azra meninggal di Malaysia pada Minggu (18/9/2022).

Sebelum wafat, Prof. Azyumardi Azra sempat memberikan catatan kritis tentang Rancangan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (RUU Sisdiknas).

Baca juga: PGRI Minta Jokowi Pertahankan Tunjangan Profesi Guru di RUU Sisdiknas

"Beliau (Prof. Azyumardi Azra) masih beri catatan kritis tentang RUU Sisdiknas lewat tulisan-tulisan di media," kata Ketua Dewan Pengarah Aliansi Penyelenggara Pendidikan Indonesia (APPI) Doni Koesoema Albertus melansir Antara, Rabu (21/9/2022).

Doni mengaku, Prof. Azyumardi Azra merupakan pemikir yang peduli terhadap dunia pendidikan Indonesia.

Itu karena, dengan pendidikan bisa memajukan bangsa.

Dia menyebut, sosok cendekiawan muslim itu mempunyai paradigma pemikiran islam yang moderat dan terbuka.

Tak lupa, Prof. Azyumardi Azra merupakan sosok yang sederhana. Meski dirinya memiliki pendidikan dan pengetahuan yang luas.

"Punya kesan pertama, dia (Prof. Azyumardi Azra sosok sederhana dan rendah hati," jelas dia.

Asal tahu saja, Prof. Azyumardi Azra dikenal sebagai sosok tegas, punya pandangan ke depan dan melihat hal-hal yang luput dari perhatian masyarakat umum.

Dia pun dikenal luas sebagai cendekiawan muslim.

Baca juga: Prof. Azyumardi Azra, Sosok Pengubah UIN Jakarta dan PTKIN Lainnya

Pada tahun 2010, Prof. Azyumardi Azra memperoleh gelar Commander of the Order of British Empire, sebuah gelar kehormatan dari Kerajaan Inggris dan menjadi 'Sir' pertama dari Indonesia.

Pada 2022, Azyumardi Azra terpilih menjadi Ketua Dewan Pers periode 2022-2025.

Pendorong transformasi UIN Jakarta dan PTKIN lainnya

Rektor UIN Jakarta, Prof. Amany Lubis mengaku, sepanjang hidupnya Prof. Azyumardi Azra telah menorehkan banyak karya penting yang perlu diteladani.

Salah satunya, Prof. Azyumardi Azra melakukan perubahan penting dalam mendorong kemajuan kualitas pendidikan yang ditawarkan perguruan tinggi keagamaan Islam Negeri (PTKIN).

Dengan begitu, bisa lebih kompetitif dan memberikan peluang luas bagi lulusan madrasah, pesantren, maupun sekolah lainnya dalam meraih cita-cita mereka.

Baca juga: Guru Besar IPB: 50 Persen Rakyat Indonesia Alami Kelaparan Tersembunyi

Halaman:


Baca berita tanpa iklan.

Terpopuler

1
2
3
4
5
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau