优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Hari Pramuka Diperingati Tiap Tanggal Berapa? Simak Sejarahnya

优游国际.com - 06/08/2024, 16:11 WIB
Sania Mashabi,
Mahar Prastiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Praja Muda Karana (Pramuka) adalah organisasi pendidikan yang fokus pada pendidikan ketahanan dan pendidikan karakter.

Dikutip dari laman resmi Gerakan Pramuka, kepanjangan Praja Muda Karana dalam kata Pramuka memiliki arti Orang Muda yang Suka Berkarya.

Anggota Gerakan Pramuka terbagi menjadi beberapa kelompok, yakni:

  • Pramuka Siaga diikuti oleh siswa usia 7-10 tahun.
  • Pramuka Penggalang diikuti oleh siswa usia 11-15 tahun.
  • Pramuka Penegak diikuti oleh usia 16-20 tahun.
  • Pramuka Pandega diikuti oleh usia 21-25 tahun.
  • Pramuka Dewasa diikuti oleh usia 25 tahun ke atas.

Baca juga: Badan Wakaf Pesantren Gontor: Pramuka Jadi Kegiatan Wajib di Pesantren Gontor

Peringatan Hari Pramuka 2024

 

Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap anggota Pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik.

Selain itu juga taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki berkecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan.

Sebagai seorang siswa, tentu harus tahu tanggal berapa Hari Pramuka diperingati tiap tahunnya?

Menjadi sebuah organisasi besar di Indonesia, Pramuka memiliki hari peringatan secara nasional yang jatuh setiap 14 Agustus setiap tahunnya.

Lantas mengapa hari Pramuka diperingati setiap tanggal 14 Agustus? Berikut sejarah Hari Pramuka yang perlu diketahui para siswa.

Sejarah peringatan hari Pramuka

Gerakan pendidikan Pramuka atau kepanduan di tanah air sudah muncul sejak zaman Hindia-Belanda.

Pada tahun 1912, dimulai latihan sekelompok pandu di Batavia atau nama Jakarta pada masa penjajahan Belanda, yang kemudian menjadi cabang dari Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO).

Dua tahun kemudian cabang tersebut disahkan berdiri sendiri dan dinamakan Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging (NIPV) atau Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda.

Ternyata, kepanduan di Hindia-Belanda ternyata berkembang cukup baik dan berhasil menarik perhatian Bapak Pandu Sedunia, Lord Baden-Powell, yang bersama istrinya, Lady Baden-Powell dan anak-anak mereka.

Baca juga: Hendropriyono: Pramuka Jadi Kader Pemersatu Bangsa

Mereka kemudian mengunjungi organisasi kepanduan di Batavia, Semarang, dan Surabaya, pada awal Desember 1934. Para pandu di Hindia-Belanda pernah pula mengikuti Jambore Kepanduan Sedunia.

Kemudian pada 27 hingga 29 Desember 1945 berlangsung Kongres Kesatuan Kepanduan Indonesia di Surakarta yang menghasilkan keputusan Pandu Rakyat Indonesia sebagai satu-satunya organisasi kepramukaan di Indonesia.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau