优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Minat Siswa Belajar Sains Menurun, Wakil Dekan FMIPA UGM Ungkap Penyebabnya

优游国际.com - 23/02/2025, 19:02 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

Minat Menurun

Fenomena penurunan minat calon mahasiswa belajar di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) terjadi di Indonesia.

Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Sains dan Teknologi (Minatsaintek) Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek), Yudi Darma mengungkapkan, banyak siswa yang tidak lagi berminat belajar ilmu terkait matematika, fisika, kimia, dan biologi.

Ia tak merinci jumlah prosentase penurunan minat calon mahasiswa belajar Fisika tersebut.

"Sains teknologi itu mungkin agak kaku ya, jadi orang belajar fisika mungkin orang pada males. Malah sekarang mahasiswa, ini maaf-maaf nih informasi dari teman-teman dekan MIPA, peminat MIPA itu menurun sekarang," ujar Yudi dalam acara Ngopi Bareng Kemdiktisaintek bersama Wartawan, Selasa (18/2/2025).

Baca juga: Teknologi Kuantum Indonesia Tertinggal, Dosen Fisika Ungkap Kendalanya

Yudi menyebutkan, fenomena penurunan minat belajar di bidang MIPA paling besar terjadi di program studi (prodi) fisika. Fenomena itu bermuara kepada penutupan prodi fisika di sejumlah kampus. Menurutnya, prodi fisika sangat erat kaitannya dengan pengembangan teknologi.

"Padahal yang namanya teknologi, sekarang apa yang tidak berbasis fisika?," tambah Yudi.

Keengganan calon mahasiswa mengambil prodi fisika, lanjut Yudi, akan berpengaruh kepada hilirasi inovasi teknologi. Pada akhirnya, Indonesia tak akan bisa menjadi produsen teknologi.

Jauh dari Sains

Yudi menilai sebagian besar kehidupan sehari-hari masyarat Indonesia dinilai masih jauh dari sains dan teknologi.

“Teman-teman mungkin tahu minat kemudian kehidupan sehari-hari dari masyarakat kita itu sebagian besar mengatakan mungkin ada yang jauh dari sains,” ujar Yudi.

Jauhnya sains dari kehidupan sehari-hari pun disebut menyebabkan masyarakat bisa percaya dengan informasi hoaks. Selain itu, masyarakat juga ikut-ikutan kegiatan-kegiatan yang tak mungkin secara saintifik seperti judi online dan pinjanan online.

“Atau misalkan yang isu-isu yang berkembang di masyarakat yang jauh dari sains seperti bumi datar. Nah, itu diadopsi oleh masyarakat kita. Jadi itu adalah beberapa sinyal jauhnya masyarakat kita dengan sains dan teknologi,” tambah Yudi. 

Baca juga: Siswa Indonesia Borong Medali di Olimpiade Fisika Asia 2024

Yudi menyebutkan, pihaknya tidak memukul rata bahwa masyarakat Indonesia itu sangat terbelakang dari sains dan teknologi. Ia mencontohkan, masyarakat Indonesia juga ada yang mampu berinteraksi dengan piranti-piranti yang canggih.

“Namun, kita perlu sadar bahwa memang literasi sains kita, mungkin kalau dibandingkan dengan beberapa negara gitu, dari laporan-laporan yang lain itu memang berada di bagian yang tidak di atas gitu ya,” ujar Yudi.

Yudi mengatakan, pihaknya akan mendorong masyarakat untuk lebih dekat dengan sains dan teknologi. Pihaknya juga ingin memperbaiki sains dan teknologi yang sudah berkembang dari dulu.

“Kami ingin melakukan transformasi pembangunan sains dan teknologi untuk menuju masyarakat ilmu pengetahuan. Jadi kalau bahasa sananya ya citizen science gitu ya. Jadi masyarakat yang benar-benar dekat, yang mana ilmu pengetahuan itu menjadi budaya keseharian gitu,” pungkas Yudi.

 

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan.

Terpopuler

1
2
3
4
5
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau