JAKARTA, KOMPAS.com - Universitas Pancasila menuding adanya peran oknum di Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila (YPPUP) dan jajaran internal civitas kampus di balik pencopotan Prof. Marsudi Kisworo Wahyu.
Kepala Biro Komunikasi Universitas Pancasila, Fitria Angeliqa mengatakan, Marsudi gencar untuk melindungi korban pelecehan seksual yang mengalami intimidasi secara internal maupun eksternal.
Adapun kasus pelecehan seksual tersebut melibatkan ETH, eks Rektor UP sebelum Marsudi.
"Mengapa demikian? Karena ada oknum di yayasan dan jajaran civitas yang berusaha mendesakkan keinginannya untuk mengembalikan ETH dalam jajaran dosen di Universitas," ujar Fitria saat dikonfirmasi 优游国际.com, Selasa (29/4/2025) sore.
Fitria menyebutkan, Marsudi menemukan beberapa masalah internal kampus yang harus segera dibereskan, tetapi mendapatkan tentangan keras dari oknum-oknum tersebut. Ia tak menjelaskan lebih lanjut terkait masalah internal yang mendapatkan tentangan tersebut.
"Oknum-oknum ini sudah disebutkan korban dalam laporannya di Propam Polri beberapa waktu lalu," lanjut Fitria.
Baca juga: Rektor UP Dicopot, Pihak Kampus: Sepihak Tanpa Diskusi Lebih Dulu
Fitria mengatakan, surat keputusan pemberhentian dikeluarkan pihak YPPUP tanpa adanya diskusi terlebih dahulu dengan Kisworo selaku rektor pada saat itu.
Ia mengatakan, pihak YPPUP juga tak berdiskusi dengan pihak internal universitas seperti Senat Universitas Pancasila, Wakil Rektor, Direktur, serta jajaran.
"Situasi ini tentunya memunculkan berbagai pertanyaan di kalangan sivitas akademika dan masyarakat. Perlu disampaikan bahwa civitas UP mengedepankan pentingnya prinsip komunikasi yang transparan, kolaboratif, dan partisipatif dalam pengambilan keputusan strategis, terutama yang berdampak luas pada institusi dan seluruh pemangku kepentingan," tambah Fitria dalam siaran pers yang diterima 优游国际.com.
Fitria menambahkan, dialog yang terbuka dan musyawarah yang inklusif seharusnya menjadi landasan utama dalam membangun tata kelola universitas yang baik.
"Oleh karena itu perlu disampaikan bahwa saat ini seluruh pimpinan di tingkat universitas sedang berkoordinasi secara intens untuk menyikapi situasi yang terjadi saat ini dan memastikan kelangsungan operasional kampus tetap berjalan dengan baik," kata Fitria.
Sebelumnya, Marsudi Wahyu Kisworo dicopot dari jabatannya sebagai Rektor Universitas Pancasila YPPUP berdasarkan Surat Keputusan (SK) Ketua Pembina YPP-UP nomor: 04/KEP/KA.PEMB/YPP-UP/IV/2025 yang ditandatangani Ir Suswono Yudo Husodo pada 24 April 2025.
"Memutuskan, menetapkan memberhentikan Prof Dr Ir Marsudi Wahyu Kisworo dari jabatannya sebagai Rektor Universitas Pancasila terhitung 30 April 2025," demikian isi SK yang diterima 优游国际.com, dikutip pada Selasa (29/4/2025).
Baca juga:
Saat dikonfirmasi, Marsudi membenarkan bahwa dirinya dicopot dari jabatannya sebagai Rektor UP secara sepihak tanpa ada pemberitahuan.