KOMPAS.com - Ada tiga jenis daging yang disediakan oleh juri MasterChef Indonesia untuk diolah pada tantangan kedua, yaitu daging kuda, daging rusa, dan daging kelinci.
Sebagai pemenang di tantangan sebelumnya, Oliv dan Nadya memiliki kesempatan untuk memilih jenis daging yang akan dimasak.
Mereka berdua kemudian memilih daging rusa untuk diolah bersama lima peserta MasterChef Indonesia lain.
"Daging rusa lebih lean, lebih gamey, lebih soft, dan tingkat kematangan harus diperhatikan dan juga terutama setiap kondimen untuk membuat daging rusa menjadi hidangan yang luar biasa," kata Chef Arnold Poernomo pada tayangan MasterChef Indonesia, Minggu (18/7/2021).
Jika disiapkan dengan benar, rasa, tekstur, dan manfaat kesehatan yang didapat dari daging rusa bisa melebihi daging merah lainnya.
Selain itu, daging rusa juga lebih rendah lemak dan kolesterol dan lebih tinggi vitamin B6, B12, dan asam lemak Omega 3.
Melansir Southern Living, berikut lima cara masak daging rusa yang perlu diperhatikan saat mengolahnya.
1. Jangan terlalu matang
Kesalahan pertama yang dilakukan beberapa orang saat mengolah daging rusa adalah dengan memasaknya terlalu lama.
Memasak daging rusa dengan durasi yang terlalu lama membuat daging rusa menjadi kenyal.
Potongan daging rusa yang empuk harus disajikan dalam rare atau medium rare, kecuali jika dicampur dengan daging yang memiliki banyak lemak.
2. Sesuaikan potongan daging dengan cara memasak
Potongan yang lembut secara alami seperti bagian pinggang rusa dan tenderloin cocok untuk dipanggang dengan panas tinggi, dibakar dengan pan, atau dijadikan isian dengan keadaan rare atau medium rare.
Daging rusa yang terdiri dari otot, seperti bahu, betis, atau leher harus direbus secara perlahan dengan suhu rendah.
Sementara, bagian belakang rusa termasuk daging rusa yang sangat serbaguna dan dapat dipotong menjadi steak, dilunakkan, dan dipotong dadu dengan suhu rendah.
Bagian belakang rusa juga bisa digunakan dalam saus, dipotong-potong dan digunakan dalam salad, fajitas, burrito, atau sandwich.
3. Daging rusa bukan daging sapi
Rasa daging rusa dan daging sapi berbeda.
Rusa mencari makan di rumput, tumbuh-tumbuhan, biji-bijian, sedangkan ternak seperti sapi banyak mengonsumsi makan makanan-berbasis jagung dan biji-bijian.
Oleh karena itu, olahan daging sapi tidak bisa diganti menjadi resep daging rusa. Daging rusa memiliki lebih sedikit lemak dan marmer daripada daging sapi.
Rasa daging rusa itulah yang menjadi alasan mengapa banyak restoran membebankan harga tinggi untuk menu daging rusa.
4. Gunakan bumbu marinasi
Sebagian besar bumbu kering yang bisa digunakan untuk marinasi daging rusa mengandung garam, kopi, atau jahe.
Bahan-bahan tersebut dapat memecah enzim dalam daging rusa dan melunakkannya tanpa membuatnya lembek seperti yang disebabkan oleh beberapa bahan pelunak daging lainnya.
Bumbu lain yang bisa digunakan untuk memasak daging rusa bergantung pada asam, seperti anggur, cuka, atau lemon dan air jeruk nipis yang berfungsi untuk mengubah sifat protein.
5. Simpan di lemari es
Jika kamu menggunakan mesin pengolah untuk memproses daging rusa, kemungkinan daging rusa tersebut bisa disimpan dalam jangka waktu lama.
Untuk menyimpan daging rusa, kamu bisa dinginkan daging rusa di rak yang diletakkan di atas panci pada suhu stabil 1-3 derajat celsius setidaknya selama 7-14 hari.
Untuk menambah umur simpan daging rusa, cairkan daging di lemari es dalam kemasan tertutup dan dinginkan hingga 14 hari di lemari es.
/food/read/2021/07/18/183348075/5-cara-masak-daging-rusa-tantangan-masterchef-indonesia