KOMPAS.com - Sejak diberhentikan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada akhir September 2021, Tata Khoiriyah mulai merintis usaha jualan kue dan roti yang sudah dipelajarinya sejak setahun belakangan.
"Saya mulai belajar baking itu ketika pandemi karena pandemi itu kan PSBB tidak bisa ke mana-mana ya," kata Tata kepada 优游国际.com, Selasa (19/10/2021).
Sebelumnya, Tata hanya menjadikan masak sebagai hobi, lalu membagikan hasil akhirnya pada beberapa rekan di kantor untuk dicicipi.
"Kalau dulu kan saya hanya ya iseng-iseng, hanya sekadar hobi dan saya bawa hasil coba-cobanya itu ke kantor. Jadi teman-teman yang di ruangan itu jadi tester. Ini kurang apa, ini sudah enak atau belum. Kalau sudah enak kan biasanya cuma sekadar achivement," ujar Tata.
Sejak itu, Tata mulai belajar banyak mengenai ilmu memasak, khususnya membuat kue dan roti kepada sejumlah rekan seniornya, termasuk Fatmah Bahalwan.
"Akhirnya saya belajar, belajar ke guru-guru yang sudah lebih senior. Dulu sempat belajar ke Bu Fatmah Bahalwan, sempat juga belajar sama senior di salah satu organisasi yang sudah jualan kue gitu. Tanya-tanya ini gimana sih? Kurang apa biar lebih crunchy atau gimana. Itu sering ngobrol," ungkap Tata.
Bukan sekadar hobi, saat ini Tata mengubah kegemarannya membuat kue dan roti menjadi usaha makanan online yang dijajakan melalui WhatsApp, Instagram, dan Twitter.
Tata yang sempat menjabat sebagai Fungsional Spesialis Humas Muda kini menjual beberapa produk kue kering, seperti Kue Sagu, Nastar, Putri Salju, Kastangel, dan Lidah Kucing.
"Sekarang ada lima, cuma yang best seller itu tiga. Best seller itu Nastar, kemudian ada Lidah Kucing, dan Kastangel," tutur Tata.
Sementara untuk roti, belakangan ini Tata fokus membuat Garlic Bread yang sempat viral pada 2020.
Baca juga: