KOMPAS.com - Kopi dengan kafein sering dianggap aman bila dikonsumsi dalam jumlah rendah hingga sedang. Namun, konsumsi kafein dalam dosis tinggi dapat menyebabkan efek samping yang tidak menyenangkan dan bahkan berbahaya.
Berdasarkan penelitian, kafein dapat meningkatkan suasana hati, metabolisme, serta kinerja mental dan fisik.
Administrasi Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat (FDA) menyatakan bahwa konsumsi hingga 400 mg kafein per hari biasanya aman bagi sebagian besar orang.
Baca juga: 6 Oleh-oleh Khas Garut, Ada Burayot dan Kopi
Namun, toleransi terhadap kafein juga dipengaruhi oleh faktor genetik, sehingga ada individu yang lebih sensitif terhadap kafein daripada yang lain.
Berikut ini adalah sembilan efek samping yang dapat terjadi akibat konsumsi kopi berkafein berlebihan:
Kafein dikenal dapat meningkatkan kewaspadaan dengan menghambat efek adenosin, zat kimia di otak yang membuat Anda merasa lelah. Selain itu, kafein merangsang pelepasan hormon adrenalin yang meningkatkan energi. Namun, pada dosis tinggi, efek ini dapat menyebabkan kecemasan dan gugup.
Lihat postingan ini di Instagram
Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM), gangguan kecemasan akibat kafein adalah salah satu dari empat sindrom yang berkaitan dengan konsumsi kafein.
Baca juga: Tren Kopi Dicampur Telur di AS, Amankah Dikonsumsi?
Konsumsi lebih dari 1.000 mg per hari dapat menyebabkan gejala seperti gugup dan gemetar pada sebagian besar orang, terutama bagi mereka yang sensitif terhadap kafein.
Salah satu manfaat utama kafein adalah membantu orang tetap terjaga. Namun, terlalu banyak kafein dapat mengganggu pola tidur.
Baca juga: Resep Colenak Saus Durian, Camilan untuk Minum Kopi
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kafein dalam jumlah tinggi dapat memperpanjang waktu untuk tertidur dan mengurangi durasi tidur total.
Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan jumlah dan waktu konsumsi kafein agar kualitas tidur tetap optimal.
Banyak orang mengandalkan kopi di pagi hari untuk membantu melancarkan buang air besar. Namun, dosis kafein yang tinggi dapat menyebabkan diare atau tinja yang lunak.
Jika Anda mengalami gangguan pencernaan akibat kafein, pertimbangkan untuk mengurangi jumlah konsumsi atau beralih ke teh yang memiliki kadar kafein lebih rendah.
Kondisi serius yang dikenal sebagai rhabdomyolysis dapat terjadi akibat konsumsi kafein berlebihan. Dalam kondisi ini, serat otot yang rusak masuk ke aliran darah, yang berpotensi menyebabkan gagal ginjal dan masalah lainnya.
Baca juga: Benarkah Kadar Kafein Teh Lebih Tinggi dari Kopi?
Meskipun kasus ini jarang terjadi, tetap penting untuk membatasi konsumsi kafein agar tetap dalam batas aman.