KOMPAS.com - Banyak orang mengira bahwa menggoreng makanan harus selalu menggunakan minyak panas. Mereka berpikir bahwa jika minyak belum panas, makanan akan menyerap terlalu banyak minyak.
Namun, ternyata tidak selalu demikian. Ada beberapa makanan yang justru lebih baik digoreng dengan minyak dingin.
Lantas, kapan kita harus menggunakan minyak dingin dan kapan harus menggunakan minyak panas? Simak penjelasannya di bawah ini:
Baca juga: Kriteria Minyak Jelantah yang Bisa Dijual ke Pertamina
Minyak dingin yang dimaksud di sini adalah minyak yang belum panas meskipun api sudah dinyalakan. Prosesnya adalah dengan menyalakan api dan langsung memasukkan bahan makanan ke dalam wajan berisi minyak yang masih dingin.
Lihat postingan ini di Instagram
Beberapa makanan tertentu lebih baik digoreng dengan minyak dingin karena memiliki permukaan yang keras sehingga tidak banyak menyerap minyak. Selain itu, cara ini juga berguna untuk menghindari makanan pecah saat terkena minyak panas.
Contoh makanan yang digoreng dengan minyak dingin:
Penggunaan minyak panas lebih umum dilakukan, terutama untuk makanan yang tidak memerlukan waktu lama untuk matang.
Baca juga: Jual Minyak Jelantah ke SPBU Pertamina, Ini Caranya
Dengan minyak panas, makanan bisa matang lebih cepat dengan tekstur yang lebih renyah di luar tetapi tetap lembut di dalam.
Contoh makanan yang sebaiknya digoreng dengan minyak panas:
Agar tidak salah dalam menggoreng, kita bisa mengecek apakah minyak sudah cukup panas dengan cara berikut:
Baca juga: Cara Bersihkan Noda Minyak yang Berlemak dengan Pasta Gigi
Sekarang, kita sudah tahu kapan harus menggunakan minyak dingin dan kapan harus menggunakan minyak panas. Dengan mengetahui teknik yang tepat, hasil gorengan pun akan lebih optimal dan lezat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.