Rekaman berdurasi tiga detik itu dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia, dan diyakini merupakan bagian dari simulasi.
Kanopi dari plexiglas yang berada di atas dan tepian kokpit berfungsi mencegah pilot jet tempur untuk tidak tewas kedinginan.
Namun, benda itu nampaknya sengaja dilepas sebagai bagian dari tes darurat jika pesawat mengalami masalah dalam pelontaran pilot.
Analis menyatakan, pilot mengenakan pakaian khusus yang berfungsi sebagai pelindung dari dingin yang ekstrem pada ketinggian tertentu.
Adapun kementerian pertahanan tak memberikan detil ketinggian, kecepatan, maupun tujuan penerbangan tanpa pelindung di kokpit dilakukan.
Hanya saja seperti dilaporkan The Sun Minggu (11/10/2020), jet tempur itu adalah Sukhoi S-57, yang bisa terbang hingga 2.092 km per jam.
Pesawat dengan teknologi siluman tersebut bisa membawa Kinzhal, rudal multi hulu ledak yang bisa terbang hingga 10 kali kecepatan suara.
Adapun latihan "telanjang" itu dilaporkan digelar di Pusat Uji Coba Chkalov yang berlokasi di Akhtubinsk, Region Astrakhan.
Sukhoi S-57, yang dikenal juga sebagai Felon berdasarkan kode NATO, juga membawa rudal pelacak udara ke udara jarak menengah, R-77-1.
Militer "Negeri Beruang Merah" mengeklaim, rudal tersebut bahkan bisa memilih targetnya bahkan ketika sinyal diacak oleh musuh.
Ini adalah pertama kalinya misil yang juga mendaaptkan nama lain Pasal 180, terlihat berdasarkan video yang dirilis Kremlin.
/global/read/2020/10/11/172348970/viral-pilot-jet-tempur-rusia-ini-terbang-dalam-keadaan-kokpit-terbuka