优游国际

Baca berita tanpa iklan.
Salin Artikel

Unjuk Rasa di Thailand Terus Berlanjut, 2.500 Pedemo Turun ke Jalan

BANGKOK, KOMPAS.com – Para pedemo di Thailand kembali melakukan aksi unjuk rasa anti-pemerintah pada Sabtu (14/11/2020) malam waktu setempat di Bangkok.

Aksi protes di Thailand telah berlangsung selama berbulan-bulan sebagaimana dilansir dari Reuters.

Ribuan orang yang turun ke jalan tersebut juga meneriakkan reformasi monarki Thailand.

Sementara itu di tempat lain, beberapa kilometer jauhnya, ribuan loyalis kerajaan Thailand berbaju kunin berkumpul dan melambaikan bendera Thailand yang menunggu kehadiran Raja Thailand Maha Vajiralongkorn.

Raja Maha Vajiralongkorn diperkirakan akan menghadiri acara sebuah peresmian di tempat tersebut.

Fokus awal aksi protes yang dimulai pada Juli tersebut adalah menyerukan pencopotan Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-o-cha.

“Bukan hanya tidak kompeten, dia (Prayuth) juga tidak memiliki legitimasi,” teriak salah satu aktivis, Sombat Boonngamanong, melalui pengeras suara di belakang truk.

"Thailand tidak berkembang karena Prayuth,” sambungnya.

Menurut polisi, aksi tersebut diikuti oleh sekitar 2.500 pengunjuk rasa. Mereka berkumpul di Monumen Demokrasi di Bangkok.

Di sela aksi protes, mereka menyanyikan lagu dan tarian yang mengejek pemerintah.

Para pengunjuk rasa menyebut pemilu Thailand pada 2019 telah dicurangi agar Prayuth tetap memegang jabatan Perdana Menteri Thailand.

Namun, Prayuth menolak tuduhan tersebut dan mengatakan hasil pemilu Thailand sudah adil.

Polisi mengatakan mereka tidak akan menggunakan kekerasan untuk menindak para demonstran dan mengerahkan 5.100 personel untuk menjaga ketertiban.

Tapi pekan lalu, ribuan orang pengunjuk rasa disemprot meriam air ketika mereka beranjak ke Istana Kerajaan untuk menuntut pembatasan kekuasaan Raja Maha.

Dua kilometer jauhnya, ribuan loyalis kerajaan menunggu kedatangan Raja Maha di mana dia dijadwalkan bakal menghadiri upacara pembukaan stasiun kereta bawah tanah.

Para pengunjuk rasa mengatakan mereka akan berbalik saat iring-iringan mobil kerajaan Thailand lewat.

Para pengunjuk rasa semakin kuat dalam menyerukan reformasi kerajaan, melanggar tabu lama untuk mengkritik institusi tersebut.

"Beberapa orang ingin menjatuhkannya, tetapi kami telah mendukungnya dan menunjukkan bahwa semua orang Thailand mencintainya," kata salah satu loyalis kerajaan Thailand, Donnapha Kladbupha (48).

Di sisi lain, pihak Istana Kerajaan tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar. Belum ada komentar dair pihak Kerajaan Thailand sejak aksi protes dimulai pada Juli.

Tetapi, sekitar dua pekan lalu, Raja Maha mengatakan bahwa para pengunjuk rasa masih dicintai dan Thailand adalah tanah kompromi.

/global/read/2020/11/14/220756470/unjuk-rasa-di-thailand-terus-berlanjut-2500-pedemo-turun-ke-jalan

Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke