Di "Negeri Paman Sam", badai salju dan cuaca dingin yang ekstrem menyebabkan sedikitnya 60 orang tewas dan jutaan orang terputus aliran listriknya.
Badai tersebut diperkirakan memanjang hingga lebih dari 3.000 kilometer dan disebut sebagai "bom siklon" yang menyapu seluruh Amerika Utara sejak 23 Desember 2022 hingga Provinsi Quebec dan Ontario di Kanada.
Di Buffalo, New York, salju setebal lebih dari 120 sentimeter turun dalam 72 jam, sementara suhu di Montana mencapai -39 derajat Celsius.
Dikutip dari Newscientist pada Selasa (3/1/2023), jutaan orang terganggu rencana perjalanan liburnya. Ribuan penerbangan turut dibatalkan dan jalan-jalan utama terhalang salju serta kendaraan yang ditinggalkan.
Badai musim dingin ini disebabkan oleh angin Arktik, dikenal sebagai pusaran kutub yang mengarah ke selatan di atas Amerika Utara.
Beberapa ilmuwan menduga bahwa perubahan iklim yang disebabkan manusia mungkin memicu ketidakstabilan dalam sistem cuaca kutub ini.
US National Weather Service (USNWS) memperingatkan, wilayah Great Lakes akan dilanda salju lebat, hujan beku, dan badai petir hebat mulai 3 Januari 2023.
Dikatakan bahwa badai salju dan angin kencang akan mengakibatkan jalan tertutup salju, jarak pandang berkurang, dan perjalanan yang sulit di Nebraska, South Dakota, dan Minnesota.
Sementara itu, saat Amerika Utara dilanda hujan beku dan salju lebat, di Eropa awal tahun ini mencatatkan rekor suhu tertinggi.
Belarus, Republik Ceko, Denmark, Latvia, Lituania, Belanda, dan Polandia mencatat hari-hari terpanas pada 1 Januari 2023, menurut Maximiliano Herrera ahli klimatologi independen yang melacak suhu ekstrem.
Di Polandia, suhu mencapai 19 derajat Celsius di Korbielow dan Jodlownik tanggal 1 Januari 2023, jauh lebih tinggi daripada suhu rata-rata 1 derajat Celsius untuk bulan Januari.
Adapun Republik Ceko mencatat suhu tertinggi 19,6 derajat Celsius di Javornik, dibandingkan rata-rata 3 derajat Celsius dalam periode yang sama di awal tahun.
Di Jerman, 982 rekor suhu bulanan dipecahkan dalam tiga hari pertama tahun 2023, menurut Herrera.
Fenomena ini mengikuti satu tahun rekor suhu panas di seluruh Eropa pada 2022, yang membuat Inggris mencatat tahun terpanasnya dan Eropa mengalami rekor suhu musim panas tertinggi.
Kantor Meteorologi Inggris atau Met Office sudah memperingatkan, 2023 kemungkinan akan menjadi salah satu tahun terpanas di Bumi. Perkiraan suhu global rata-rata antara 1,08 derajat Celsius dan 1,32 derajat Celsius di atas tingkat pra-industri.
Dalam siaran persnya, Nick Dunstone di Met Office mengatakan, perkiraan tersebut dipengaruhi peristiwa iklim La Nina berkepanjangan.
/global/read/2023/01/09/114600170/as-alami-badai-musim-dingin-eropa-catat-rekor-suhu-terpanas-januari-2023