KYIV, KOMPAS.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Sabtu (20/4/2024) menyambut baik hasil pemungutan suara di Dewan Perwakilan Rakyat AS yang menyetujui paket bantuan baru senilai 61 miliar dollar AS (sekitar Rp 989 triliun).
Pembahasan bantuan yang sangat dinantikan Ukraina tersebut telah lama tertunda.
"RUU bantuan penting AS yang disahkan hari ini oleh DPR akan mencegah perang meluas, menyelamatkan ribuan nyawa, dan membantu kedua negara kita menjadi lebih kuat," tulisnya di media sosial.
"Kami berharap RUU ini akan didukung oleh Senat dan dikirim ke meja Presiden AS Joe Biden. Terima kasih, Amerika!" tambahnya, dikutip dari AFP.
Amerika Serikat telah menjadi pendukung militer utama Ukraina dalam perang melawan Rusia.
Namun, Kongres belum menyetujui pendanaan berskala besar untuk sekutunya selama hampir 1,5 tahun, terutama karena pertengkaran di lorong politik.
Presiden Joe Biden dan para anggota parlemen dari Partai Demokrat di Kongres telah mendorong paket senjata baru yang besar untuk Ukraina selama berbulan-bulan.
Tanggapan Rusia
Di sisi lain, Rusia menanggapi dengan sinis persetujuan DPR AS untuk bantuan baru ke Ukraina.
Kremlin mengatakan, persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat AS atas paket bantuan senilai 61 miliar dollar AS untuk Ukraina justru hanya akan membunuh lebih banyak lagi penduduk Ukraina.
“Keputusan untuk memberikan bantuan ke Ukraina sudah diperkirakan dan dapat diprediksi,” kata juru bicara kepresidenan Rusia Dmitry Peskov, seperti dilaporkan kantor berita negara TASS.
“Ini akan semakin memperkaya Amerika Serikat dan semakin menghancurkan Ukraina , dengan membunuh lebih banyak lagi warga Ukraina karena rezim Kyiv,” tambahnya.
/global/read/2024/04/21/092700770/begitu-dinanti-ukraina-dpr-as-akhirnya-setujui-bantuan-militer-rp-989