优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Tuntut Keadilan, Australia Paksa Facebook dan Google Harus Bayar Konten Berita

优游国际.com - 20/04/2020, 13:44 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber

CANBERRA, KOMPAS.com - Australia akan memaksa Facebook dan Google untuk membayar konten berita yang mereka ambil dari media lokal.

Rencana ini diumumkan pada Senin (20/4/2020) dalam upaya membuat kedua rakasa teknologi itu berbagi pendapatan iklan dengan media lokal.

Bendahara Josh Frydenberg mengatakan, kode etik akan meminta Facebook dan Google bayar berita dari perusahaan media Autralia untuk konten-konten berita yang diambil.

Kode etik ini akan diresmikan sepenuhnya pada Juli dan Undang-undang akan dibuat segera setelah itu.

Baca juga: Mengenal Google Doodle, Orat-oret Beranda Google yang Jadi Trending

"Ini tentang menjaga pekerjaan di jurnalisme dan tentang memastikan hasil yang adil bagi semua orang," kata Frydenberg dikutip dari AFP Senin (20/4/2020).

Facebook dan Google memiliki dampak besar pada industri berita Australia, dengan menangkap dua pertiga dari pengeluaran iklan online.

Menanggapi penurunan pendapatan, outlet berita Australia memangkas 20 persen pekerjaan selama 6 tahun terakhir.

Jika Australia berhasil dalam upayanya untuk memastikan lebih banyak aliran pendapatan iklan ke kantor berita, mereka akan menjadi negara pertama yang melakukannya.

Baca juga:

Perancis tahun lalu menjadi negara Eropa pertama yang menerapkan arahan hak cipta Uni Eropa, yang mengharuskan pembayaran untuk konten berita yang direproduksi.

Namun sejauh ini Google menolak untuk membayar dan sebaliknya mengatakan tidak akan menampilkan berita-berita Perancis lagi.

"Pertempuran" serupa juga terjadi di Spanyol, di mana Google News belum dibuka lagi sejak negara mengeluarkan UU pada 2014 yang mengharuskan pembayaran untuk artikel.

Baca juga: Korban Meninggal Covid-19 Lewati 20.000, Spanyol Perpanjang Lockdown hingga 9 Mei

Tantangan sulit

Dilansir dari AFP, kode etik di Australia mengikuti penyelidikan selama 18 bulan tentang kekuatan platform digital oleh Komisi Persaingan dan Konsumen Australia (ACCC), yang menyarankan perbaikan dari peraturan saat ini.

Fydenberg mengatakan, pemerintah Australia telah memaksakan langkah-langkah tersebut setelah diskusi tentang kode sukarela gagal membuat kemajuan, dengan dampak pandemi Covid-19 pada pendapatan iklan yang mempercepat perlunya tindakan.

"Kami memahami tantangan yang kami hadapi," kata Frydenberg seraya menganalogikan ini adalah gunung besar untuk didaki karena berhadapan dengan perusahaan besar, tetapi mereka sudah siap dalam pertarungan.

Baca juga: Saat Australia Mencoba Alternatif Pelacakan Virus Corona Melalui Selokan...

Ketua ACCC Rod Sims mengatakan, pemerhati konsumen telah menyarankan pemerintah bahwa "tidak mungkin" platform digital akan setuju membayar berita Australia.

Halaman:

Terkini Lainnya

Internasional
Paus Leo XIV Berlutut dan Doakan Paus Fransiskus di Depan Makam

Paus Leo XIV Berlutut dan Doakan Paus Fransiskus di Depan Makam

Global

Internasional
Trump Mungkin Akan Turunkan Tarif Impor China Jadi 80 Persen

Trump Mungkin Akan Turunkan Tarif Impor China Jadi 80 Persen

Global
Baru Beberapa Jam Gencatan Senjata, India-Pakistan Saling Tuduh Melanggar

Baru Beberapa Jam Gencatan Senjata, India-Pakistan Saling Tuduh Melanggar

Global
Konflik India-Pakistan: Implikasinya bagi Asia Tenggara dan Geopolitik Indonesia

Konflik India-Pakistan: Implikasinya bagi Asia Tenggara dan Geopolitik Indonesia

Global
[UNIK GLOBAL] Konferensi Pers Terlama 15 Jam | Pria Kebal Bisa Ular

[UNIK GLOBAL] Konferensi Pers Terlama 15 Jam | Pria Kebal Bisa Ular

Global
Kerja 20 Jam per Hari, Pegawai Bank Sakit Gagal Pankreas lalu Dipecat

Kerja 20 Jam per Hari, Pegawai Bank Sakit Gagal Pankreas lalu Dipecat

Global
Robert Prevost Ungkap Alasan Pilih Nama Paus Leo XIV

Robert Prevost Ungkap Alasan Pilih Nama Paus Leo XIV

Global
India-Pakistan Mengaku Gencatan Senjata Sendiri, AS Klaim Ikut Andil

India-Pakistan Mengaku Gencatan Senjata Sendiri, AS Klaim Ikut Andil

Global
India-Pakistan Sepakat Gencatan Senjata Usai 3 Hari Perang

India-Pakistan Sepakat Gencatan Senjata Usai 3 Hari Perang

Global

Internasional

Internasional
Pakistan Balas Gempur India dengan 400 Drone, Perang Makin Sengit

Pakistan Balas Gempur India dengan 400 Drone, Perang Makin Sengit

Global

Internasional
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau