Sementara itu, China pada Senin (17/8/2020) mengecam Washington dengan istilah "diplomasi kapal perang digital" dalam kasus TikTok.
Baca juga: TikTok: Mengapa Jadi Ancaman Keamanan di Sejumlah Negara?
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian pada Senin mengatakan, TikTok telah melakukan semua yang diminta AS, termasuk mempekerjakan orang Amerika sebagai eksekutif puncaknya, menyediakan server-nya di AS, dan memublikasikan source code-nya.
Namun, aplikasi tersebut "tidak dapat menghindari perampokan melalui tipu daya yang dilakukan oleh beberapa orang di AS, berdasarkan logika bandit dan kepentingan politik," kata Zhao dalam konferensi pers yang dikutip AFP.
Pada Senin juga, TikTok menjalin kesepakatan dengan platform distribusi musik UnitedMasters untuk menjangkau artis pemula dan penggemar mereka, meski ada bayang-bayang ancaman AS yang akan melarang aplikasi itu.
Kesepakatan untuk mengintegrasikan UnitedMasters ke TikTok dijanjikan memberi keuntungan bagi para musisi agar mudah ditemukan dengan mengunggah klip video pendek.
Rincian kesepakatan itu tidak diungkap ke publik.
Baca juga: Jaga-jaga Diblokir AS, TikTok Akan Dirikan Pusat Data Pertama di Eropa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.