优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Serangan Siber terhadap Departemen Energi AS adalah Ancaman Serius

优游国际.com - 23/12/2020, 12:49 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

Sumber

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Kementerian Energi Amerika Serikat (AS) mengumumkan pada Kamis (17/12/2020) bahwa pihaknya telah mengatasi pelanggaran dunia maya di jaringannya.

Insiden itu adalah bagian dari aktivitas peretasan besar-besaran yang telah melanda setidaknya dua lembaga pemerintah AS lainnya.

"Malware telah diisolasi ke jaringan bisnis saja," kata juru bicara Kementerian Energi AS Shaylyn Hynes dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Serangan Hacker Bertubi-tubi, Pakar Keamanan di AS Kewalahan

Tidak berdampak pada badan keamanan nuklir

Hynes membantah laporan media AS Politico yang menyebut bahwa serangan siber tersebut berdampak pada keamanan nasional AS, termasuk Badan Keamanan Nuklir Nasional yang mengelola persediaan senjata nuklir "Negeri Uncle Sam".

Perangkat lunak yang diidentifikasi oleh pejabat Kementerian Energi AS sebagai jaringan rentan terhadap serangan siber telah diputus dari jaringan departemen, tambah Hynes.

Badan keamanan siber AS pada Kamis memperingatkan bahwa peretasan tersebut menimbulkan risiko besar bagi jaringan pemerintah dan swasta.

Badan-badan federal dan infrastruktur penting terancam serangan siber canggih yang sulit dideteksi dan akan sulit digagalkan, kata Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur.

Kementerian Keamanan Dalam Negeri, induk badan tersebut, mendefinisikan infrastruktur penting sebagai aset vital bagi AS atau ekonominya, termasuk pembangkit listrik dan lembaga keuangan.

Baca juga: Lembaga Nuklir AS Diserang Hacker, Pejabat: Serangan Terburuk dalam Sejarah Amerika

Ketakutan atas akses jaringan yang meluas

Menurut pejabat yang dikutip dalam laporan Politico, peretas melakukan lebih banyak kerusakan pada jaringan di Komisi Pengaturan Energi Federal (FERC), Kementerian Energi AS, dibanding cabang lain dari badan tersebut.

Dia juga mengatakan bahwa laboratorium Sandia dan Los Alamos milik Kementerian Energi AS telah diretas.

FERC mengatur transmisi gas dan listrik antar negara tetapi tidak memiliki kendali atas jaringan listrik AS atau regional.

Senator Deb Fischer, seorang Republikan yang merupakan ketua sub-komite yang mengawasi pasukan nuklir, mengatakan dia yakin dengan keamanan senjata nuklir AS tetapi bermasalah karena peretas mengakses jaringan NNSA.

"Memperkuat kebutuhan memodernisasi perusahaan nuklir kami untuk memastikannya tetap aman, terlindungi, dan efektif dalam menghadapi ancaman yang terus berkembang," kata Fischer, yang telah meminta penjelasan dari Kementerian Energi AS.

Baca juga: Setelah Kemenkeu dan Kemendag, Hacker Serang Kementerian Energi AS

Apa yang diketahui tentang pelanggaran SolarWinds?

Peretas mengakses agensi federal melalui lubang perangkat lunak dari perusahaan yang berbasis di AS, SolarWinds.

Kode berbahaya disembunyikan dalam pembaruan perangkat lunak Orion pada Maret lalu yang dapat memberikan informasi yang sama kepada peretas seperti kru TI internal.

Halaman:

Terkini Lainnya

Internasional
AS-China Mulai Berunding, Ini Alasannya Baru Terjadi Sekarang

AS-China Mulai Berunding, Ini Alasannya Baru Terjadi Sekarang

Global
Gajah Muda Mati Tertabrak Truk Saat Menyeberang Jalan, Induknya Setia Menemani

Gajah Muda Mati Tertabrak Truk Saat Menyeberang Jalan, Induknya Setia Menemani

Global
Paus Leo XIV Serukan Perdamaian Dunia dari Balkon Basilika Santo Petrus

Paus Leo XIV Serukan Perdamaian Dunia dari Balkon Basilika Santo Petrus

Global
Warga Gaza Tolak Skema Bantuan AS-Israel karena Melanggar Martabat

Warga Gaza Tolak Skema Bantuan AS-Israel karena Melanggar Martabat

Global
Jam 17.00 WIB, Paus Leo XIV Akan Sapa Umat Lewat Doa Regina Caeli dari Balkon Basilika

Jam 17.00 WIB, Paus Leo XIV Akan Sapa Umat Lewat Doa Regina Caeli dari Balkon Basilika

Global
Putin Tawarkan Perundingan Damai ke Ukraina, Zelensky Minta Gencatan Senjata Dulu

Putin Tawarkan Perundingan Damai ke Ukraina, Zelensky Minta Gencatan Senjata Dulu

Global
Gencatan Senjata India-Pakistan Masih Rentan, Terjadi Lagi Ledakan di Kashmir

Gencatan Senjata India-Pakistan Masih Rentan, Terjadi Lagi Ledakan di Kashmir

Global
Bus Penuh Sesak Penumpang Terjun ke Jurang di Sri Lanka, 15 Tewas

Bus Penuh Sesak Penumpang Terjun ke Jurang di Sri Lanka, 15 Tewas

Global

Internasional

Internasional

Internasional
Paus Leo XIV Berlutut dan Doakan Paus Fransiskus di Depan Makam

Paus Leo XIV Berlutut dan Doakan Paus Fransiskus di Depan Makam

Global

Internasional
Trump Mungkin Akan Turunkan Tarif Impor China Jadi 80 Persen

Trump Mungkin Akan Turunkan Tarif Impor China Jadi 80 Persen

Global
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau