ISLAMABAD, KOMPAS.com - Salon kecantikan wanita dilarang di Afghanistan karena menawarkan layanan yang dilarang oleh agama dan menyebabkan kesulitan ekonomi bagi keluarga mempelai pria selama pesta pernikahan.
Hal ini ditegaskan Taliban, Kamis (6/7/2023).
Penjelasan tersebut muncul beberapa hari setelah grup tersebut mengkonfirmasi bahwa mereka memberi waktu satu bulan kepada semua salon di negara itu untuk menghentikan bisnis mereka dan menutup toko.
Baca juga: Taliban Perintahkan Penutupan Salon Kecantikan di Afghanistan
Dilansir dari Yahoo News, sikap ini menarik perhatian dari pejabat internasional yang khawatir tentang dampaknya terhadap pengusaha perempuan.
Putusan itu adalah pengekangan terbaru atas hak dan kebebasan perempuan dan anak perempuan Afghanistan, menyusul dekrit yang melarang mereka dari pendidikan, ruang publik, dan sebagian besar bentuk pekerjaan.
Dalam klip video yang dirilis Kamis, Sadiq Akif Mahjer, juru bicara Kementerian Kebajikan dan Wakil yang dikelola Taliban, mendaftar serangkaian layanan salon yang ditawarkan yang menurutnya bertentangan dengan agama.
Itu termasuk pembentukan alis, penggunaan rambut orang lain untuk menambah rambut alami wanita dan penerapan riasan, yang akan mengganggu wudhu.
Selain itu, salon menyebabkan tekanan ekonomi pada keluarga mempelai pria, yang diwajibkan secara adat untuk membayar kunjungan ke salon pranikah oleh mempelai wanita dan kerabat dekat perempuannya, katanya.
Larangan itu muncul beberapa hari setelah pemimpin tertinggi Taliban, Hibatullah Akhundzada, mengeklaim pemerintahnya telah mengambil langkah-langkah untuk perbaikan kehidupan perempuan di Afghanistan.
Amena Sharifi, yang memiliki salon Kabul, mengatakan dia adalah satu-satunya pencari nafkah di keluarganya, sejak suaminya, seorang mantan polisi, menganggur sejak Taliban mengambil alih kekuasaan pada Agustus 2021.
Baca juga: Taliban Perintahkan Penutupan Salon Kecantikan di Afghanistan
“Salon kecantikan adalah satu-satunya penghasilan kami, dan sekarang saya tidak tahu harus berbuat apa? Bagaimana kami harus membayar pengeluaran kami?” kata ibu empat anak itu.
Keluarga dari tiga perempuan lain yang bekerja untuknya juga akan kehilangan pendapatan, katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.