优游国际

JAKARTA, KOMPAS.com – Berita Presiden AS Joe Bidean kecewa karena Presiden China Xi Jinping bakal tak hadir di KTT G20 India memuncaki daftar Populer Global kali ini.

Di bawahnya, Perancis mulai berlakukan larangan siswi pakai abaya ke sekolah karena bertentangan dengan aturan sekularisme dalam Pendidikan.

Berita di kanal Global 优游国际.com yang paling banyak dibaca selanjutnya, yakni terkait keputusan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengganti Menteri Pertahanan di tengah terpaan isu korupsi di Kementerian Pertahanan.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Ramai-ramai Tolak Peta Baru Laut China Selatan | Penjelasan China

Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman daftar Populer Global edisi Senin (4/9/2023) hingga Selasa (5/9/2023) pagi yang dapat Anda simak:

1. Biden Kecewa Xi Jinping Tak Hadir di KTT G20 India

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Minggu (3/9/2023) kecewa karena Presiden China Xi Jinping tidak akan hadir di KTT G20 India pekan ini.

Saat ditanya tentang Xi yang dilaporkan tidak berencana hadir di New Delhi, Biden menjawab kepada wartawan,

"Saya kecewa, tapi saya akan bertemu dengannya," tanpa menjelaskan lebih lanjut. Hubungan bilateral antara AS dan China menghadapi banyak masalah, mulai dari perselisihan dagang, masa depan Taiwan, hingga konflik Laut China Selatan.

Baca selengkapnya di sini

2. Ukraina Ganti Menteri Pertahanan Oleksiy Reznikov

Pihak berwenang Perancis mulai memberlakukan larangan penggunaan pakaian Muslim abaya bagi siswa perempuan di sekolah pada Senin (4/9/2023).

Dalam praktiknya, lebih dari 500 sekolah langsung berada di bawah pengawasan saat anak-anak mulai kembali ke kelas.

Pemerintah Perancis mengumumkan pada bulan lalu bahwa mereka melarang abaya di sekolah-sekolah.

Baca selengkapnya di sini

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Akhir Kekuasaan Keluarga Bongo | Serangan Ukraina Kian Dalam di Rusia

3. Ukraina Ganti Menteri Pertahanan Oleksiy Reznikov

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Minggu (3/9/2023) mengumumkan pergantian Menteri Pertahanan Oleksiy Reznikov.

Reznikov, yang ditunjuk tiga bulan sebelum invasi Rusia, memimpin Ukraina bernegosiasi untuk mendapatkan persenjataan modern dari para sekutu.

Pergantian Menhan Ukraina ini diumumkan melalui video pada malam hari, saat serangan balik pasukan Kyiv berlangsung dan upaya melawan korupsi sebagai tanggapan permintaan Uni Eropa.