WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat akan meminta Dewan Keamanan PBB pada Jumat (22/3/2024) untuk mendukung resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera di Gaza dan kesepakatan penyanderaan Israel-Hamas.
Hal ini bisa meningkatkan tekanan pada sekutunya Israel dan mengizinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan demi melindungi warga sipil dengan lebih baik.
Nate Evans, juru bicara misi AS untuk PBB, mengatakan bahwa resolusi tersebut dihasilkan konsultasi intens dengan anggota Dewan Keamanan yang memiliki 15 kursi.
Baca juga: Giliran Mesir Jadi Tuan Rumah Bahas Upaya Akhiri Perang di Gaza
Dilansir dari Reuters, resolusi tersebut menandai semakin tegasnya sikap Washington terhadap Israel.
Pada awal perang yang telah berlangsung selama lima bulan, AS menolak kata gencatan senjata dan memveto langkah-langkah yang mencakup seruan untuk segera melakukan gencatan senjata.
Rancangan resolusi tersebut menyebut gencatan senjata segera dan berkelanjutan yang berlangsung sekitar enam minggu akan melindungi warga sipil dan memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan.
Resolusi tersebut mendukung perundingan yang ditengahi oleh AS, Mesir dan Qatar mengenai gencatan senjata dan menekankan dukungan untuk menggunakan periode gencatan senjata untuk mengintensifkan upaya dalam mencapai perdamaian abadi.
Untuk disahkan di Dewan Keamanan, sebuah resolusi memerlukan setidaknya sembilan suara setuju dan tidak ada veto dari AS, Perancis, Inggris, Rusia atau China.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa dia yakin pembicaraan di Qatar, yang berfokus pada gencatan senjata enam minggu dan pembebasan 40 sandera Israel dan ratusan warga Palestina yang dipenjara, masih dapat mencapai kesepakatan.
Poin utama yang menjadi kendala adalah Hamas mengatakan mereka akan membebaskan sandera hanya sebagai bagian dari kesepakatan yang akan mengakhiri perang.
Baca juga: Singapura Kirim Bantuan Kemanusiaan Pertama ke Gaza
Sementara Israel mengatakan mereka hanya akan membahas jeda sementara.
AS menginginkan dukungan Dewan Keamanan untuk gencatan senjata dikaitkan dengan pembebasan sandera yang ditahan Hamas di Gaza.
Baca juga:
Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 253 orang, menurut penghitungan Israel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.