NAYPYIDAW, KOMPAS.com - Setidaknya 1.002 orang tewas dan hampir 2.400 lainnya terluka akibat gempa Myanmar pada Jumat (28/3/2025).
Hingga kini, tim penyelamat masih terus berusaha untuk mencari korban di bawah puing-puing bangunan yang runtuh, baik itu di Myanmar maupun Thailand.
Diketahui, gempa dangkal berkekuatan magnitudo 7,7 melanda barat laut Kota Sagaing di Myanmar tengah.
Baca juga: Gempa Myanmar-Thailand Tewaskan 23 Orang, Ratusan Lainnya Terluka
Dampak gempa dahsyat itu menghancurkan bangunan, merobohkan jembatan, dan membuat jalan melengkung di seluruh Myanmar, dengan kerusakan besar terlihat di Mandalay, kota terbesar kedua dan rumah bagi lebih dari 1,7 juta orang.
Setidaknya 1.002 orang tewas dan hampir 2.400 orang terluka di Myanmar, kata junta militer yang berkuasa dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, gempa Thailand mengakibatkan 10 kematian telah dikonfirmasi di Bangkok.
Namun, dengan komunikasi yang terganggu, skala bencana yang sebenarnya baru mulai terlihat dari negara yang diperintah militer itu, dan jumlah korban diperkirakan akan meningkat signifikan.
Menurut para ahli geologi, gempa itu merupakan gempa terbesar yang melanda Myanmar dalam beberapa dekade.
Bahkan, getarannya cukup kuat untuk merusak bangunan-bangunan di seluruh Bangkok, ratusan kilometer jauhnya dari pusat gempa.
Di Mandalay, wartawan AFP melihat pagoda Buddha berusia berabad-abad yang telah hancur menjadi puing-puing akibat gempa.
"Pagoda itu mulai berguncang. Biara itu juga runtuh. Seorang biksu meninggal. Beberapa orang terluka, kami menarik beberapa orang keluar dan membawa mereka ke rumah sakit," terang seorang tentara di pos pemeriksaan di jalan di luar pagoda.
"Semua orang di biara tidak berani tidur di dalam karena kami mendengar akan ada gempa bumi lagi. Saya belum pernah merasakan hal seperti ini dalam hidup saya," kata tentara itu.
"Bandara ini telah ditutup sejak kemarin. Langit-langitnya runtuh, tetapi tidak ada yang terluka," kata salah seorang bandara petugas.
Baca juga: Gempa Thailand Tewaskan 3 Orang, Pekerja Terperangkap Runtuhan: Tolong Saya
Kerusakan di bandara akan mempersulit upaya bantuan di negara yang layanan penyelamatan dan sistem perawatan kesehatannya telah hancur akibat perang saudara selama empat tahun yang dipicu oleh kudeta militer pada 2021.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.