WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada Minggu (27/4/2025), mendesak Presiden Rusia, Vladimir Putin, untuk menghentikan serangan di Ukraina dan segera menandatangani kesepakatan damai.
Sejak dilantik, Trump gencar melakukan upaya diplomatik untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun tersebut. Meski demikian, sejauh ini upayanya belum membuahkan hasil.
"Baiklah, saya ingin dia berhenti menembak, duduk, dan menandatangani kesepakatan," ujar Trump saat menjawab pertanyaan mengenai harapannya terhadap Putin, sebagaimana diberitakan AFP pada Senin (28/4/2025).
Baca juga: Usai Bertemu Zelensky di Vatikan, Trump Kritik Keras Serangan Rusia
Pernyataan itu disampaikan Trump di landasan pacu Bandara Morristown sebelum menaiki Air Force One menuju Washington.
Sebelumnya, Trump baru saja menghadiri pemakaman Paus Fransiskus di Roma, Italia, pada Sabtu (26/4/2025).
Trump menyebutkan, pihaknya telah mencapai "batasan kesepakatan" dan mengindikasikan bahwa rencana perdamaian yang diajukan AS sudah berada di tahap akhir.
"Kami memiliki batasan kesepakatan, saya yakin, dan saya ingin dia menandatanganinya," tambah dia.
Dalam kesempatan tersebut, Trump juga sempat bertemu langsung dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, di Basilika Santo Petrus.
Ini menjadi pertemuan tatap muka pertama mereka sejak insiden pertemuan televisi di Gedung Putih pada Februari 2025 yang berakhir buruk.
Usai berbincang dengan Zelensky, Trump mengungkapkan keraguannya terhadap niat Putin untuk mengakhiri perang.
Diketahui, perang tersebut telah menghancurkan sebagian besar wilayah timur Ukraina dan menelan puluhan ribu korban jiwa.
Trump juga mengungkapkan pandangannya terkait Krimea, semenanjung di Laut Hitam yang direbut Rusia pada 2014. Ia menilai Zelensky mungkin bersedia menyerahkan wilayah tersebut demi mencapai kesepakatan damai.
"Oh, saya kira begitu," jawab Trump saat ditanya apakah ia yakin Zelensky siap menyerahkan Krimea.
Baca juga: Ketika Trump dan Zelensky Sibuk Sendiri di Pemakaman Paus...
Sejak menggelar invasi penuh pada 2022, Rusia mengeklaim telah mencaplok empat wilayah di bagian timur dan selatan Ukraina, meskipun hingga kini belum sepenuhnya menguasai daerah-daerah tersebut secara militer.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.