优游国际

KOMPAS.com - Kabar mengenai Robert Francis Prevost yang terpilih menjadi paus baru dan memilih nama Leo XIV memuncaki daftar berita yang paling banyak dibaca dari kanal Global pekan lalu.

Sementara itu, ketegangan antara India dan Pakistan masih memanas meski kedua belah pihak telah sepakat melakukan gencatan senjata.

Berikut kami rangkumkan berita internasional terpopuler selama sepekan dari 优游国际.com edisi Senin (5/5/2025) hingga Minggu (11/5/2025).

1. Robert Francis Prevost Paus Baru, Terpilih Usai Konklaf

Robert Francis Prevost pada Kamis (8/5/2025) sore waktu Vatikan terpilih menjadi paus baru setelah pemungutan suara dalam konklaf.

Konklaf diadakan pada Rabu (7/5/2025) di Kapel Sistina, Vatikan, setelah wafatnya Paus Fransiskus tanggal 21 April.

Terpilihnya Prevost asal Amerika Serikat berusia 69 tahun itu sebagai paus ke-267 terlihat dari asap putih yang keluar dari cerobong Kapel Sistina, setelah tiga putaran pemungutan suara.

Baca selengkapnya .

Baca juga: BREAKING NEWS: Robert Francis Prevost Paus Baru, Terpilih Usai Konklaf

2. Kenapa Paus Baru Robert Francis Prevost Pilih Nama "Leo XIV"

Kardinal asal Amerika Serikat, Robert Francis Prevost, resmi diumumkan sebagai paus baru pada Kamis (8/5/2025) dan memilih nama Leo XIV.

Pemilihan nama ini bukan sekadar formalitas, melainkan sarat makna dan dipandang sebagai petunjuk awal arah visi dan kebijakan kepausannya.

Menurut para ahli, nama yang dipilih seorang paus mencerminkan karakter, semangat, dan prioritas yang ingin ia bawa selama masa jabatannya.

Anda bisa menyimak berita ini selengkapnya di sini.

Baca juga: Kenapa Paus Baru Robert Francis Prevost Pilih Nama Leo XIV?

3. Baru Beberapa Jam Gencatan Senjata, India-Pakistan Saling Tuduh Melanggar

Ketegangan antara India dan Pakistan kembali meningkat setelah kedua negara saling menuduh melakukan pelanggaran gencatan senjata.

Saling tuduh ini terjadi beberapa jam setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan kesepakatan damai pada Sabtu (10/5/2025).

Pemerintah India menyatakan, serangan mereka adalah balasan atas pelanggaran berulang yang dilakukan pasukan Pakistan.

Namun, pihak Pakistan membantah tuduhan tersebut dan menyebut pasukannya tetap menunjukkan sikap bertanggung jawab dan menahan diri di medan tempur.