JAKARTA, KOMPAS.com - Mencuci pakaian dengan air panas dipandang sebagai cara yang efektif untuk membuat pakaian kotor menjadi sangat bersih.
Namun demikian, mencuci pakaian dengan air panas memiliki dampak negatif bagi lingkungan. Penyebabnya adalah serat mikro atau partikel plastik kecil yang dapat terlepas dari pakaian saat dicuci, yang akhirnya bisa berakhir sebagai limbah di laut dan mencemari air minum kita.
Dilansir dari Better Homes & Gardens, Minggu (16/5/2021), saat Anda mencuci pakaian dengan air panas, serat mikro terlepas dari kain sintetis seperti poliester dan nilon ke dalam air.
Itu menjadi masalah karena sistem pengolahan air limbah tidak dapat menyaring semua partikel ini keluar. Faktanya, mikrofiber berkontribusi hingga 35 persen dari semua polusi plastik di lautan, menurut Ocean Clean Wash, sebuah kampanye yang diprakarsai oleh Plastic Soup Foundation.
Polutan plastik kecil ini bisa disalahartikan sebagai makanan oleh organisme laut dan mengganggu ekosistem alam.
Oleh sebab itu, sebaiknya Anda mencuci pakaian dengan air dingin. Berikut penjelasan mengenai manfaat mencuci pakaian dengan air dingin.
Manfaat mencuci pakaian dengan air dingin
Ada beberapa cara untuk memutus siklus polusi mikrofiber, dan mencuci pakaian dengan air dingin adalah langkah pertama yang baik. Jenis pakaian yang Anda beli juga penting.
"Solusi terbaik adalah membeli pakaian berkualitas tinggi yang tahan penumpahan," kata Michael Mattingly, direktur eksekutif dan manajer produk di GE Appliances.
"Misalnya, kain rajutan lebih baik dari bulu domba, dan serat pakaian alami lebih baik daripada pakaian dengan serat sintetis," jelas Mattingly.
Adapun menurut Mary Gagliardi, ahli pembersihan di The Clorox Company, pengurangan penggunaan energi adalah alasan lain mengapa air dingin bisa menjadi pilihan yang lebih berkelanjutan.
Air panas membutuhkan lebih banyak energi per muatan, dengan sekitar 75-90 persen dari total yang digunakan untuk memanaskan air. Itu berarti beralih ke air dingin dapat menambah penghematan energi yang besar.
Air dingin juga bisa membantu pakaian Anda bertahan lebih lama.
"Mencuci dengan air dingin dapat membantu memperlambat pemudaran warna dan penyusutan kain," terang Stephen Hettinger, direktur teknik sistem pencuci di GE Appliances.
"Pengujian menunjukkan bahwa air hangat atau air panas membantu mempercepat pemudaran dalam warna yang lebih gelap."
Kapan harus mencuci pakaian dengan air panas?
Penting untuk diperhatikan bahwa air panas atau hangat masih dianjurkan untuk beberapa jenis pakaian yang dicuci.
"Kapan pun Anda memiliki sesuatu yang lebih sulit dibersihkan, seperti pakaian kerja yang sangat kotor, seprai dan handuk, seprai, kaus kaki, pakaian dalam, atau pakaian putih yang mudah menunjukkan kotoran, itulah saat yang tepat untuk memilih air panas," tutur Gagliardi.
Air panas juga paling efektif membunuh bakteri, jadi sangat ideal untuk membersihkan diri setelah sakit di rumah.
Saat menggunakan air dingin, praktik mencuci pakaian yang benar sangat penting untuk mendapatkan kebersihan terbaik.
Gagliardi menyarankan penggunaan deterjen cair karena bubuk formula mungkin tidak larut dengan baik dalam air dingin. Selain itu, ia menyarankan untuk membersihkan noda sebelum mencuci dan berhati-hati agar mesin tidak terlalu membebani.
/homey/read/2021/05/16/192800876/mencuci-pakaian-sebaiknya-pakai-air-dingin-ini-alasannya