优游国际

Baca berita tanpa iklan.
Salin Artikel

Apakah Kucing Bisa Alergi Terhadap Anjing?

JAKARTA, KOMPAS.com – Ada beragam hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memelihara kucing dan anjing secara bersamaan, salah satunya adalah apakah keduanya bisa bersahabat atau tidak.

Sebab, tidak semua kucing dan anjing bisa akrab ketika dipelihara secara bersamaan, terlepas dari rasnya. Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah kesehatan masing-masing hewan peliharaan.

Baik anjing maupun kucing sama-sama memerlukan pengayaan fisik dan mental agar selalu dalam kondisi yang baik.

Berbicara tentang kesehatan, apakah alergi perlu dipertimbangkan? Apakah kucing bisa alergi dengan anjing, begitu pula sebaliknya?

Board-certified Veterinary Dermatologist di Cornell University Veterinary Specialists di Stamford, Connecticut, Amerika Serikat (AS), Elizabeth Falk, memiliki penjelasan lebih lanjut seputar hal tersebut.

Kucing alergi terhadap anjing

Disadur dari Pet MD, Sabtu (1/10/2022), Falk mengatakan bahwa kucing bisa alergi terhadap anjing, meski hal ini tidak terdokumentasi dengan baik atau umum terjadi.

“Ketika melakukan tes alergi intradermal pada kucing, epitel anjing adalah salah satu alergen yang kami uji pada kucing dari sekitar 60 alergen lingkungan, termasuk serbuk sari, jamur, dan tungau debu rumah,” tuturnya.

Dikutip dari MedlinePlus, epitel adalah jenis sel yang menutupi bagian dalam dan luar permukaan tubuh.

Secara umum, alergi kucing belum dipelajari dengan baik. Jadi, untuk mengetahui apakah ras anjing tertentu lebih menyebabkan alergi pada kucing daripada yang lainnya masih sulit.


Meski demikian, bukanlah sesuatu yang berlebihan untuk mencurigai bahwa ras anjing tertentu berpotensi menimbulkan lebih banyak risiko.

Menurut Falk, tidak ada penelitian khusus yang mengidentifikasi alergen anjing tertentu yang membuat kucing alergi.

Namun, ujarnya, masuk akal untuk menduga bahwa kucing mirip dengan manusia. Ada variabilitas terkait ras anjing.

Jenis anjing yang menyebarkan lebih banyak alergen

Seorang dokter hewan di Truesdell Animal Care Hospital di Madison, Wisconsin, AS, Susan Jeffrey, mengatakan, memang belum mungkin untuk menentukan ras anjing tertentu yang akan menyebabkan reaksi alergi pada kucing.

Akan tetapi, anjing yang lebih rentan terhadap kerontokan bulu secara teoritis dapat menyebarkan lebih banyak alergen.

“Ini termasuk anjing berbulu panjang dan pendek. Saya pikir, anjing yang biasanya tidak mengalami kerontokan bulu akan kurang menyebabkan alergi pada kucing,” terang Jeffrey.

Cara menentukan apakah kucing alergi terhadap anjing

Kucing yang alergi terhadap sesuatu akan sangat terlihat. Menurut Jeffrey, tanda klinis alergi yang paling umum pada hewan peliharaan adalah gatal-gatal.

“Hewan yang alergi akan menggaruk kulitnya hingga mereka kehilangan bulu dan menyebabkan trauma pada kulit,” jelasnya.

Situasi ini dapat menyebabkan pertumbuhan jamur dan bakteri yang berlebih. Pada akhirnya, akan terjadi infeksi.

Jeffrey menerangkan, infeksi kulit dapat terlihat seperti kerak pada kulit, sisik, ruam berbentuk bintik kecil yang keras (papula), benjolan pada kulit (pustula), dan kulit berwarna merah atau merah muda.

Kamu juga mungkin memerhatikan bahwa kucing menarik bulunya, matanya berair, bersin, atau memiliki plak merah yang terkait dengan granuloma eosinofilik.

Untuk memastikan apakah yang terlihat pada kucing merupakan reaksi alergi terhadap anjing atau bukan, Jeffrey menyarankan untuk melakukan tes darah dan/atau kulit seperti yang dilakukan pada manusia.

Jeffrey menegaskan, kucing alergi terhadap anjing bukanlah situasi yang umum terjadi. Jika menduga kucingmu alergi terhadap anjing atau alergen lainnya, segera bawa ke dokter hewan untuk didiagnosis.

/homey/read/2022/10/01/195412076/apakah-kucing-bisa-alergi-terhadap-anjing

Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke