JAKARTA, KOMPAS.com - Air conditioner (AC) merupakan peralatan elektronik yang dapat menyejukkan ruangan dengan cepat. Tak heran, AC menjadi peralatan eletronik yang paling diandalkan saat cuaca panas.
Akan tetapi, meski memiliki kemampuan menghasilkan udara sejuk, Anda memerlukan keseimbangan antara kenyamanan dan finansial saat menggunakan AC. Jangan sampai penggunaan AC membuat tagihan listrik membengkak.
Baca juga: Kesalahan Fatal dalam Penggunaan AC yang Sering Tidak Disadari
Dikutip dari Direct Energy, sederhananya, semakin rendah memgatur suhu AC saat cuaca panas, semakin tinggi tagihan listrik.
Untuk tetap nyaman dan menghemat biaya listrik pada saat musim panas, Departemen Energi Amerika Serikat merekomendasikan mengatur suhu AC pada 26 derajat Celsius saat Anda berada di dalam rumah.
Menyetel AC ke pada suhu ini dapat membuat ruangan tetap sejuk dan menghindari tagihan listrik meningkat. Selain itu, Anda juga dapat menggunakan dehumidifier untuk menurunkan tingkat kelembapan pada ruangan.
Meski suhu 26 derajat celsius mungkin masih terdengar terlalu tinggi, Anda dapat membantu AC memberikan pendinginan yang lebih baik dan lebih sedikit energi.
Baca juga: Samsung Hadirkan AC WindFree Lite, Bikin Nyaman Tanpa Kedinginan
Caranya, mencegah udara hangat masuk ke rumah dan udara dingin keluar. Perhatikan celah jendela dan pintu yang memungkinkan suhu panas dari luar masuk ke ruangan.
Menurut American Society of Heating, Refrigerating and Air Conditioning Engineers (ASHRAE), kisaran suhu yang disukai penghuni saat cuaca panas adalah 22 sampai 26 derajat celsius.
Sementara itu, malam hari adalah kesempatan lain untuk konservasi. Saat tidur, suhu tubuh inti Anda turun dan panas memancar dari ekstremitas.