Widi awalnya sempat mencoba peruntungan sebagai penyanyi solo, tapi hal itu tak berjalan sesuai rencana.
"Mereka memutuskan untuk 'kita vakum dulu deh'. Tapi saya bilang sama anak-anak, kalian vakum enggak apa-apa, tapi aku solo ya? 'Iya Wid enggak apa-apa,'" ucap Widi dikutip dari YouTube Ferdy Element.
"Mungkin tanpa gue sadari, (dulu) gue sombong, gue punya relasi banyak, bisa lah mengandalkan kekuatan sendiri, dengan kesombongan," lanjutnya.
Kenyataannya, proyek solo Widi tak terlalu sukses. Penyanyi jebolan AFI tahun 2006 itu bahkan sempat berniat menjual rumah dan kembali ke kampung halamannya di Salatiga.
Tapi pola pikirnya berubah, Widi memutuskan bertahan, dia tak mau lagi mengandalkan kekuatan sendiri dan memilih berpasrah pada Tuhan. Di mana kemudian Widi memutuskan tetap bertahan di Jakarta.
"Akhirnya berubah pola pikir, menyadari bahwa gue enggak bisa mengandalkan kekuatan endiri, gue nyerah, ngikutin jalan Tuhan, sama istri," tuturnya.
"Istri gue penolong juga, ngasih input, akhirnya gue belajar bikin martabak," imbuhnya.
Alasan Widi memilih berjualan martabak saat itu karena keluarga istrinya yang memang banyak berjualan martabak.
"Belajar dulu sebulan, sama istri di support, bikin martabak," ujar Widi.
"Tempatnya itu enggak sewa, (punya) sahabatnya temenku, di Kota Wisata. Kita kan enggak enak, ya udah kita bayar IPL-nya," sambungnya.
Saat itu Widi membuat adonan sendiri, membuat martabak sendiri bahkan terkadang mengantarkan sendiri martabak pesanan dengan mengendarai motor.
"Waktu itu udah gue ilangin semua malunya. Malu sih sebenarnya," kata Widi.
"(Tapi) Sebagai cowok, makan tuh malu," imbuhnya.
Berjualan martabak manis dan telor ternyata memberikan hasil cukup besar untuk Widi.
"Itu ternyata lakunya luar biasa, setelah diitung-itung sebulan dapetnya gede juga, itu ramai," ungkapnya.
Widi mengakui, rezeki saat itu datang tanpa henti setelah pola pikirnya berubah.
Dia bahkan mendapat kesempatan untuk memulai bisnis kosmetik, memiliki kesempatan bernyanyi solo dan bahkan bandnya berkumpul lagi.
"Akhirnya setelah pola pikir yang bener tadi. Dulu ngejar-ngejar job, kan salah sebenarnya," tutur Widi.
"Biar job yang datang ke kita. Kalau udah rezeki enggak kemana. Waktu itu salah, motivasinya terlalu agresif," lanjutnya.
/hype/read/2024/12/20/194243766/dulu-populer-dengan-lagu-ular-berbisa-widi-hello-ungkap-sempat-jual