JAKARTA, KOMPAS.com - Dikenal sebagai aktor yang peduli dan aktif dalam kegiatan lingkungan, Nicholas Saputra memikirkan nasib orang-orang di Ekowisata Tangkahan dan mahout atau pawang gajah di Aceh.
Bukan tanpa sebab, Nicholas tergerak hatinya untuk melakukan sesuatu bagi mereka.
Nicho yang pernah berkunjung ke Tangkahan, Sumatera Utara, itu melihat sendiri bagaimana kehidupan masyarakat di sana yang hanya bergantung pada ekowisata.
Baca juga: Berbaur dengan Alam, Nicholas Saputra Temukan Arti Kemewahan
Bulan Juni hingga Agustus seharusnya menjadi waktu tepat bagi mereka untuk panen penghasilan dari wisata yang bisa digunakan untuk bertahan hingga setahun ke depan.
Namun, kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang membuat perekonomian masyarakat di sana lumpuh.
Pedagang, porter, mahout gajah, maupun pemandu wisata tak lagi mendapatkan penghasilan.
Baca juga: Nicholas Saputra Siap Nikah 15 Tahun Lalu dan Rasa Bersalah Mira Lesmana
"Saya pikir kita harus mulai mikir sekitar 3-4 bulan ke depan. Saya bisa mengajak teman-teman untuk membantu mereka yang kekurangan di sana," ujar Nicholas Saputra dalam Live Streaming di kanal YouTube Kitabisa.com, Senin (5/5/2020).
Ia mengatakan, Tangkahan menjadi salah satu wilayah percontohan, di mana warganya dapat mengembangkan wilayah dari pembalakan liar menjadi ekowisata.
Mencegah agar tak terjadi kerusakan hutan, terlebih kampung mereka terjepit di antara kebun sawit dan taman nasional.
Masyarakat di sana berinisiatif membuat ekowisata berbasis masyarakat, dan mendapatkan penghasilan dari ekowisata.
"Mereka bisa menunjukkan alamnya, tetapi di saat bersamaan juga harus menjaga, karena ini sumber penghasilan mereka. Menjaga hutan berarti menjaga aset mereka, ini yang buat saya kagum, dan tertarik supaya ini terus berlanjut ke depan," kata Nicholas Saputra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.