KOMPAS.com- Ternyata ada alasan mengapa film horor Jepang bisa meninggalkan kesan menakutkan bagi penontonnya.
Dalam esai tentang subjek tersebut, Kiyoshi Kurosawa menyelidiki kesulitan ini saat ia mencoba mendefinisikan Horor Jepang sebagai genrenya sendiri.
Ia berpendapat dari berbagai perspektif dan memutuskan bahwa baginya film Horor Jepang mengangkat tema ketakutan yang mengikuti seseorang sepanjang hidupnya.
Horor Jepang telah ada sejak masa-masa awal Jepang, dengan banyak cerita hantu awal yang muncul sekitar periode Edo.
Baca juga: Populer, Apakah Final Destination Berdasar Kisah Nyata?
Cara terbaik untuk benar-benar menentukan apa yang membedakan J-Horror adalah dengan memeriksa film-film dalam genre tersebut.
Dalam hal ini, ada tiga film yang menonjol dalam genre tersebut: Cure karya Kiyoshi Kurosawa, Ju-On: The Grudge karya Takashi Shimizu, dan Ring karya Hideo Nakata.
Film-film ini secara objektif berbeda di permukaan, namun, mereka memiliki banyak kesamaan.
Yang membedakan Horor Jepang dari horor Barat lainnya bukanlah karena ceritanya terutama tentang hantu, tetapi bagaimana ia menggambarkan hantu-hantu tersebut dan unsur-unsur psikologis yang menyertainya.
Tujuan utama Horor Jepang adalah menakut-nakuti melalui cara-cara psikologis, dan hantu menjadi bagian utama dari budaya Jepang yang berarti mereka adalah media untuk melakukannya.
Kekuatan psikologis yang bertahan lama dalam memperkenalkan roh pendendam yang terikat pada benda sehari-hari seperti rumah atau kaset video adalah inti sebenarnya dari Horor Jepang.
Baik The Grudge maupun Ring berkisah tentang roh pendendam yang menghantui seseorang.
Penampakan ini biasanya terjadi dalam rangkaian kejadian, di mana orang yang dihantui dapat menjadi penyebab langsung bagi orang berikutnya yang dihantui.
Kedua film tersebut juga memiliki aturan yang cukup jelas untuk monster tersebut, meskipun tidak diketahui bagaimana cara mengalahkan kejahatan tersebut.
Sebagian besar dari kedua film tersebut juga merupakan penyelidikan terhadap kejadian-kejadian aneh.
Hal ini biasanya dilakukan dalam upaya mencari tahu cara untuk "mengalahkan" monster tersebut, namun biasanya juga tidak berhasil.