优游国际

Baca berita tanpa iklan.
Salin Artikel

4 Fakta Tugu Biawak di Wonosobo yang Dibangun dengan Dana Rp 50 Juta

Dibangun dengan anggaran hanya sekitar Rp 50 juta, patung ini menuai pujian karena detailnya yang realistis serta makna filosofis yang kuat.

Patung biawak ini bukan sekadar monumen hias. Ia menjadi simbol pelestarian alam, representasi kekayaan fauna lokal, sekaligus wujud kolaborasi sukses antara komunitas, seniman, dan program Corporate Social Responsibility (CSR) dari sejumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Wonosobo.

Berikut 4 fakta dari Tugu Biawak di Wonosobo:

1. Dibuat oleh Seniman Lokal, Rejo Arianto

Proyek ini digagas Karang Taruna Desa Krasak dan direalisasikan dalam waktu 1,5 bulan oleh seniman lokal Rejo Arianto. “Kalau untuk kota Wonosobo, saya tidak berhitung. Ini adalah sumbangsih saya untuk Ibu Pertiwi,” ujar Rejo saat ditemui pada Rabu (23/4/2025).

Rejo, lulusan Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, dikenal aktif berkarya di kampung halamannya. Beberapa karyanya bahkan menghiasi Pendopo dan kantor Pemerintah Kabupaten Wonosobo.

“Tugu Biawak adalah patung ketiga karya Mas Ari, dan proyek patung pertama yang dipesan pemerintah daerah,” ungkap Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat.

2. Simbol Keseimbangan Alam dan Identitas Lokal

Pemilihan biawak sebagai objek patung bukan tanpa alasan. Hewan ini merupakan spesies endemik di wilayah tersebut yang mulai jarang terlihat. “Biawak mewakili karakter khas daerah kami. Harapannya, masyarakat bisa lebih peduli terhadap hewan ini dan ekosistemnya,” kata Rejo.

Dalam ekosistem, biawak memiliki peran penting sebagai predator alami, membantu menjaga keseimbangan populasi hama.

Melalui karya ini, Rejo ingin menyampaikan pesan harmoni antara manusia dan alam.

“Seni itu adalah ekspresi jiwa. Saya ingin karya ini dilihat sebagai pengingat agar kita lebih peduli pada lingkungan,” ujarnya.

Sebagai perbandingan, Tugu Penyu di Pelabuhanratu, Sukabumi, dibangun dengan dana Rp 15,6 miliar namun sempat rusak beberapa bulan setelah diresmikan.

Tugu Bulan Sabit di Kutai Timur yang menelan biaya Rp 2,5 miliar pun menuai kritik karena bentuknya dianggap mirip helm.

Sementara itu, Tugu Pesut Mahakam di Samarinda dibangun dengan anggaran Rp 1,1 miliar, namun desainnya disebut tidak sesuai ekspektasi masyarakat. “

Sebagai seniman, saya melihat karya-karya itu punya nilai seni, tapi harga dan anggaran harus disesuaikan dengan kebutuhan daerah,” jelas Rejo.

4. Inspirasi Pembangunan Daerah

Tugu Biawak membuktikan bahwa karya seni yang berkualitas tidak harus mahal. Kolaborasi antara komunitas, seniman lokal, dan pemanfaatan CSR mampu menghasilkan ikon daerah yang estetik, fungsional, dan sarat makna.

“Semoga Tugu Biawak bisa menjadi inspirasi bagi proyek-proyek pembangunan tugu di tempat lain agar lebih memperhatikan efektivitas anggaran tanpa mengorbankan kualitas,” tutup Rejo.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Bayu Apriliano | Editor: Ferril Dennys, Gloria Setyvani Putri)

/jawa-timur/read/2025/04/23/201837288/4-fakta-tugu-biawak-di-wonosobo-yang-dibangun-dengan-dana-rp-50-juta

Terkini Lainnya

Dedi Mulyadi Tertibkan Pelajar Jabar, Dilarang Nongkrong Lewat Jam 8 Malam di Hari Sekolah

Dedi Mulyadi Tertibkan Pelajar Jabar, Dilarang Nongkrong Lewat Jam 8 Malam di Hari Sekolah

Jawa Barat
SLB Pajajaran Bandung Bersejarah sejak 1901 Dibongkar saat Ujian, Diganti Sekolah Rakyat

SLB Pajajaran Bandung Bersejarah sejak 1901 Dibongkar saat Ujian, Diganti Sekolah Rakyat

Jawa Barat
Kesaksian Korban Selamat Laka Maut Elf di Tawangmangu: Tidak Ada Klakson atau Teriakan, Hanya Meluncur Begitu Saja

Kesaksian Korban Selamat Laka Maut Elf di Tawangmangu: Tidak Ada Klakson atau Teriakan, Hanya Meluncur Begitu Saja

Jawa Tengah
Crystal Palace Juara Piala FA, Pep Guardiola Terpaksa Puasa Gelar

Crystal Palace Juara Piala FA, Pep Guardiola Terpaksa Puasa Gelar

Kalimantan Timur
Bukan ke Barak Militer, Wagub Jateng Akan Kirim Remaja 'Bandel' ke Pesantren

Bukan ke Barak Militer, Wagub Jateng Akan Kirim Remaja "Bandel" ke Pesantren

Jawa Tengah
29 dan 30 Mei 2025 Libur Apa? Simak Tanggal Merah dan Cuti Bersama Akhir Bulan Ini

29 dan 30 Mei 2025 Libur Apa? Simak Tanggal Merah dan Cuti Bersama Akhir Bulan Ini

Jawa Barat
Luna Maya Ungkap Perubahan Maxime Bouttier Setelah Menikah: Max Jadi Jauh Lebih Baik

Luna Maya Ungkap Perubahan Maxime Bouttier Setelah Menikah: Max Jadi Jauh Lebih Baik

Jawa Barat
7 Minuman yang Bagus untuk Diet, Cocok Diminum di Pagi Hari

7 Minuman yang Bagus untuk Diet, Cocok Diminum di Pagi Hari

Sulawesi Selatan
Bos Sanel Kembalikan Ijazah Eks Karyawan dengan Syarat Klarifikasi Nama Baik, Korban Menolak

Bos Sanel Kembalikan Ijazah Eks Karyawan dengan Syarat Klarifikasi Nama Baik, Korban Menolak

Sumatera Utara
Terlibat Korupsi, Bos Tsinghua Unigroup Dijatuhi Hukuman Mati

Terlibat Korupsi, Bos Tsinghua Unigroup Dijatuhi Hukuman Mati

Sumatera Utara
Begini Sikap Ketum FBR Usai Empat Anggotanya Ditangkap Diduga Palak Pedagang di Depok Sejak 2021

Begini Sikap Ketum FBR Usai Empat Anggotanya Ditangkap Diduga Palak Pedagang di Depok Sejak 2021

Jawa Barat
Guru Besar FH UI Dorong Pemerintah Kaji Kebijakan Melegalkan Kasino untuk Tingkatkan Devisa

Guru Besar FH UI Dorong Pemerintah Kaji Kebijakan Melegalkan Kasino untuk Tingkatkan Devisa

Kalimantan Timur
Klasemen Liga 1 2024-2025, Madura United Selamat dari Degradasi Usai Kalahkan Bali United

Klasemen Liga 1 2024-2025, Madura United Selamat dari Degradasi Usai Kalahkan Bali United

Jawa Timur
Jus Buah untuk Balita dan Anak, Aman atau Berisiko? Simak Saran Dokter Ini

Jus Buah untuk Balita dan Anak, Aman atau Berisiko? Simak Saran Dokter Ini

Jawa Barat
Kalender Jawa 18 Mei 2025, Hari Ini Minggu Kliwon

Kalender Jawa 18 Mei 2025, Hari Ini Minggu Kliwon

Jawa Tengah
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke