KOMPAS.com - Seorang pekerja migran Indonesia, Sugianto, dibicarakan sejak pekan lalu karena menyelamatkan sejumlah lansia di sebuah desa yang terdampak kebakaran hutan yang melanda Korea Selatan, akhir Maret 2025 lalu.
Sugianto, yang disebut sebagai "pahlawan" oleh banyak kalangan di Korsel, menuturkan kisahnya kepada BBC News Indonesia.
Sejak 22 Maret 2025, asap kebakaran hutan telah merundung Desa Gyeongjeong. Asap itu diyakini berasal dari kebakaran hutan yang melanda sejumlah wilayah di tenggara Korsel.
Gyeongjeong adalah sebuah desa pesisir berkontur perbukitan, yang berlokasi di Kabupaten Yeongdeok, Provinsi Gyeongsang Utara. Desa itu merupakan kampung nelayan yang ditinggali sekitar 60 warga yang mayoritas berusia lanjut.
Pada 25 Maret 2025 malam, pengeras suara dari kantor Desa Gyeongjeong tiba-tiba memberikan peringatan. Pejabat desa meminta warga keluar dari rumah, menyelamatkan diri.
Baca juga:
Mendengar peringatan dari pengeras suara itu, Sugianto, pekerja kapal penangkap ikan yang tinggal di Gyeongjeong, bergegas keluar dari rumah kontrakannya yang menghadap laut.
Sugianto beranjak menuju ke pemecah ombak yang terletak sekitar 100 meter dari tempat tinggalnya. Di lokasi itulah pemerintah desa mengingatkan agar warga untuk berkumpul.
Namun sesampainya di titik itu, Sugianto melihat banyak warga desa yang tidak menjalankan peringatan darurat yang disampaikan lewat pengeras suara.
Malam itu, kata Sugianto, asap di langit Gyeongjeong berwarna hitam. Ketika peringatan darurat keluar, api sudah semakin mendekat permukiman warga.
Berbekal masker yang menutupi hidung dan mulutnya, Sugianto bergegas pergi ke pemukiman warga.
Sugianto mencoba mengetuk rumah-rumah warga, yang ditinggali para lansia. Karena sebagian para warga sudah terlelap, Sugianto harus menunggu mereka keluar dari rumah.
Dan karena warga tersebut sudah berusia lanjut, Sugianto harus menuntun mereka secara perlahan. Dia juga harus menggendong sebagian dari mereka.
Baca juga:
Sugianto telah menjemput sejumlah lansia menuju ke titik aman di pesisir pantai. Namun Kepala Desa Gyeongjeong tersadar bahwa seorang lansia belum tiba di lokasi itu.
Sugianto berkata, lansia tersebut tinggal di perbukitan yang perlahan telah terlalap api.
Sugianto berlari ke atas ke rumah nenek itu. Sesampainya di sana, "Saya ketuk-ketuk udah berapa kali, udah puluhan kali ketuk-ketuk," kata Sugianto kepada wartawan Johanes Hutabarat yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.