优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Sejarah Singkat Lampu Lalin, Filosofi Warna dan Urutan Posisinya

优游国际.com - 06/09/2024, 20:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Pernahkah Anda mendengar istilah APILL? Ini merupakan nama beken dari lampu lalu lintas atau yang biasa disebut lampu merah.

Kepanjangan APILL adalah Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas sebagaimana sah tertuang dalam Undang-undang (UU) Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).

Alat ini merupakan salah satu solusi untuk mengatasi kemacetan yang banyak terjadi di seluruh dunia.

Khusus di wilayah perkotaan, APILL kini dapat ditemukan dengan mudah.

Berikut ini asal-usul singkat APILL, filosofi warna, beserta urutan posisinya:

Asal-usul

Lampu lalu lintas mulai dikenal dan ditemukan oleh Lester Farnworth Wire pada tahun 1868 saat kendaraan bermotor mulai digunakan.

Alat ini pertama kali digunakan di Inggris. Pada saat itu, lampunya hanya terdiri dari dua warna, yaitu merah dan hijau.

Namun, tahun 1869, lampu lalu lintas pertama itu meledak hingga mengakibatkan tewasnya seorang polisi di dekatnya.

Kemudian, Garret Augustus Morgan, seorang berkembangsaan Amerika Serikat (AS), mengembangkan penemuan lampu lalu lintas yang lebih aman dan menambahkan warna kuning sebagai pemberi jeda saat lampu akan berganti warna.

Baca juga:

Sehingga, pengguna jalan dapat mengurangi kecepatan saat lampu kuning menyala.

Filosofi warna

Setiap warna yang ada di lampu lalu lintas memiliki filosofi berbeda. Dahulu, pada waktu masa peperangan, banyak sekali pertumpahan darah yang terjadi dan menimbulkan banyak korban.

Banyak juga yang menginginkan agar peperangan tersebut berhenti agar korban yang berjatuhan tidak semakin banyak.

Merah artinya setop (berhenti) dari peperangan dan pertumpahan darah. Karena ini, warna merah juga digunakan pada lampu lalu lintas untuk menandakan kendaraan harus berhenti agar tidak terjadi kecelakaan dan pertumpahan darah di jalan.

Kuning digambarkan sebagai warna api. Orang-orang zaman dahulu menggunakan api sebagai senjata untuk berperang.

Jika terlihat api dari kelompok musuh maka prajurit atau orang-orang akan bersiap-siap menghadapi musuh.

Baca juga: Jangan Sembarangan, Ini Etika Gunakan Lampu Sein di Jalan

Halaman:


Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau