优游国际

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Ossy Dermawan menyerahkan secara langsung 65 Sertifikat Elektronik kepada masyarakat Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah (Jateng).

Penyerahan dilakukan secara door to door (pintu ke pintu) sebagai bentuk pendekatan personal kepada masyarakat.

Pada momen tersebut, Ossy menegaskan Sertifikat Elektronik jauh lebih aman dibandingkan sertipikat konvensional.

“Ini bukan sekadar selembar kertas, tetapi jaminan hukum atas tanah yang dimiliki. Sertifikat Elektronik memiliki sistem keamanan lebih baik dan tidak mudah diduplikasi. Harapannya, masyarakat bisa merasa lebih tenang dan nyaman,” tegas Ossy.

Sertifikat yang dibagikan merupakan hasil dari program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).

Baca juga: Perhatian, 3,1 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Telah Terbit

Rinciannya, 1 Sertifikat Hak Pakai (HP) untuk pemerintah desa, 3 sertifikat wakaf, dan 61 Sertifikat Hak Milik (SHM).

Program PTSL di Kabupaten Semarang sendiri menargetkan penerbitan 19.840 sertifikat dan sudah berhasil mencapai 11.471 sertifikat yang terbit.

Secara nasional, dari 126 juta bidang tanah yang ditargetkan untuk disertifikasi, sebanyak 76 persen telah tercapai dan ke depannya pemerintah berkomitmen menyelesaikan sisa 24 persen secara bertahap.

Ossy menjelaskan, transformasi menuju digitalisasi layanan pertanahan perlu dilakukan secara perlahan agar diterima masyarakat.

“Perubahan ini tidak bisa drastis, agar tidak kontraproduktif. Bismillah, kita lakukan secara konsisten, mulai dari pusat hingga ke daerah,” tambahnya.

Penjabat (Pj) Kepala Desa Kalongan Wahyu Hidayat selaku penerima sertifkat pada momentum ini menyampaikan apresiasinya atas PTSL serta kemudahan layanan Sertifikat Elektronik, termasuk akses informasi melalui aplikasi Sentuh Tanahku.

“Kalau sertifikat hilang atau rusak, cukup dicek lewat aplikasi dan bisa dimohonkan kembali. Ini sangat membantu,” tandas Wahyu.