KOMPAS.com - Fakta Merkurius sebagai planet terdekat dengan Matahari memiliki suhu yang sangat panas, sekaligus ia merupakan planet terkecil di Tata Surya.
Planet kecil dan berkawah ini tidak memiliki satelit dan mengitari Matahari lebih cepat daripada planet lain di Tata Surya.
Itu mengapa orang Romawi kemudian menamainya dengan nama dewa pembawa pesan yang gesit, Merkurius.
Fakta-fakta planet Merkurius
Namun selain itu, tentu saja masih ada fakta-fakta mengenai Merkurius. Apa saja, berikut seperti dikutip dari Space, Kamis (9/3/2023).
Seberapa panas Merkurius
Berhubung planet ini sangat dekat dengan Matahari, suhu permukaan Merkurius bisa mencapai 450 derajat Celsius.
Faktanya, karena planet Merkurius tidak memiliki atmosfer untuk memerangkap panas, pada malam hari suhu dapat anjok hingga minus 170 derajat Celsius. Perubahan suhu lebih dari 600 derajat Celsius ini merupakan perubahan yang paling besar di Tata Surya.
Penuh dengan kawah
Fakta menarik Merkurius yakni permukaannya adalah dipenuhi kawah. Padahal ia merupakan planet terkecil di Tata Surya, ukurannya hanya sedikit lebih besar dari Bulan.
Oleh karena tidak memiliki atmosfer untuk menghentikan tumbuhan, planet ini pun penuh dengan kawah.
Sekitar 4 miliar tahun yang lalu, sebuah asteroid dengan lebar sekitar 100 km menghantam Merkurius dengan dampak yang setara dengan 1 triliun bom 1 megaton. Tumbukan itu menciptakan kawah dengan lebar sekitar 1.550 km yang dikenal sebagai Caloris Basin.
Permukaan planet
Studi tahun 2016 menunjukkan fakta bahwa fitur permukaan planet ini secara umum dibagi menjadi dua kelompok, yakni terdiri dari materi lebih tua yang meleleh pada tekanan lebih tinggi di batas inti-mantel, dan materi lebih baru yang terbentuk lebih dekat ke permukaan Merkurius.
Studi lainnya juga menemukan fakta menarik dari planet ini, bahwa rona gelap permukaan Merkurius disebabkan oleh karbon yang kemungkinan merupakan sisa dari kerak primordial planet.
Atmosfer Merkurius
Merkurius tidak memiliki atmosfer yang substansial, planet ini hanya memiliki 'eksosfer' ultra tipis yang terdiri dari atom-atom yang terlempar karena radiasi matahari, angin matahari, dan tumbukan mikrometeorid.
Eksosfer tersebut mengandung 42 persen oksigen, 29 persen natrium, 22 persen hidrogen, 6 persen helium, 0,5 persen kalium, dengan kemungkinan jumlah jejak argon, karbon dioksida, air, nitrogen, xenon, kripton dan neon.
Planet terpadat kedua setelah Bumi
Merkurius merupakan planet terpadat kedua setelah Bumi. Faktanya, planet ini memiliki inti logam besar kira-kira selebar 3.600 hingga 3.800 Km atau sekitar 75 persen diameter planet.
Sebagai perbandingan, kulit terluar Merkurius hanya setebal 500 hingga 600 km.
Kombinasi inti dan komposisinya masif yang mencakup banyak elemen volatil juga telah membuat para ilmuwan bingung selama bertahun-tahun.
Orbit Merkurius
Planet Merkurius mengelilingi Matahari dengan kecepatan 180.000 km/jam. Fakta tersebut menunjukkan bahwa revolusi Merkurius lebih cepat daripada planet mana pun.
Orbitnya yang berbentuk oval membawa Merkurius sedekat 47 juta km dan sejauh 70 juta km dari Matahari.
Pada tahun 2016, transit Merkurius yang langka terjadi, di mana planet melintasi muka matahari seperti yang terlihat dari Bumi.
Transit Merkurius itu mungkin telah mengungkap rahasia tentang atmosfernya yang tipis.
/sains/read/2023/03/10/110000623/fakta-fakta-menarik-merkurius-planet-terdekat-dengan-matahari