KOMPAS.com - Puncak musim kemarau di sebagian besar daerah zona musim di Indonesia diprediksi akan jatuh pada bulan Agustus 2020.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi ada sekitar 9.9 persen daerah Zona Musim (ZOM) yang akan memasuki puncak musim kemarau pada bulan Juli.
Sementara itu, sekitar 64.9 persen memasuki puncak musim kemarau pada bulan Agustus dan 18.7 persen baru memasuki puncak musim kemarah pada bulan September.
Hal ini bisa terjadi karena prediksi awal musim kemarau berdasarkan ZOM di Indonesia juga memiliki perbedaan, masing-masing wilayah ZOM ada yang memasuki musim kemarau pada bulan April, Mei dan Juni.
Baca juga: 3 Hari ke Depan, Ini Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin dan Petir
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati MSc, mengatakan bahwa musim kemarau tahun 2020 secara umum diprediksi lebih basah dari musim kemarau tahun 2019.
"Meskipun demikian, perlu diwaspadai 30 persen ZOM yang diprediksi akan mengalami kemarau lebih kering dari normalnya," kata Dwikorita dalam keterangan tertulis BMKG, Senin (23/3/2020).
Terkait musim kemarau tahun 2020 ini, BMKG memberikan beberapa rekomendasi agar pemerintah dan masyarakat Indonesia siap dalam menghadapi musim kemarau yang acap kali penuh risiko bencana alam ini.
Berikut beberapa rekomendasi kewaspadaan yang disampaikan BMKG.
1. Wilayah kemarau lebih awal
BMKG menghimbau para pemangku kepentingan dan masyarakat untuk tetap mewaspadai wilayah-wilayah yang akan mengalami musim kemarau lebih awal, yaitu:
- Sebagian wilayah Bali
- Sebagian Nusa Tenggara
- Jawa Barat bagian Utara
- Jawa Tengah bagian Utara dan Selatan
Baca juga:
2. Wilayah kemarau lebih kering