KOMPAS.com - Siapa sangka jika sejumlah ilmuwan mengklaim bahwa kotoran burung laut sama berharganya dengan emas, minyak, ataupun komoditas lainnya.
Seperti dikutipCNN, Jumat (7/8/2020), penelitian baru mengungkapkan bahwa limbah yang dihasilkan burung laut, seperti burung camar, pelikan, dan penguin, dapat bernilai hampir setengah miliar dollar setiap tahun.
Hal itu disebabkan karena kotoran burung laut, yang juga dikenal sebagai guano, dapat digunakan sebagai pupuk komersial dan sangat penting untuk menyumbang nutrisi bagi ekosistem laut.
Dalam upaya meningkatkan kesadaran publik terhadap pentingnya peran burung laut dan melestarikan habitat mereka, para ilmuwan berupaya menghitung kontribusi burung laut.
Baca juga:
Mereka juga menggambarkan biaya aktual dari penurunan populasi burung laut dengan menilai limbah yang dihasilkan hewan-hewan ini.
Berdasarkan hasil perhitungan ilmuwan, nilai kontribusi limbah burung laut ini bukan uang yang kecil. Nilainya diperkirakan lebih dari 473 juta dollar setiap tahun dan mungkin bisa jauh lebih banyak.
Studi itu ditulis dalam makalah yang diterbitkan pada Kamis (6/8/2020) di jurnal Trends in Ecology and Evolution.
"Produksi guano adalah layanan ekosistem yang dihasilkan oleh burung laut tanpa biaya bagi kita. Saya dapat pergi ke sebuah pulau, mengumpulkan guano, dan menjualnya dengan harga pasar sebagai pupuk," kata rekan penulis studi Marcus V Cianciaruso, seorang profesor ekologi di Universitas Federal Goiás, Brasil.
Baca juga: Kekuatan Kotoran, Ungkap Keberadaan Koloni Penguin Kaisar yang Tersembunyi
Sebab, lanjut Cianciaruso, ada kepentingan ilmiah dan biologis yang dimungkinkan untuk mengukur jasa ekosistem burung laut dalam bahasa yang lebih umum agar dapat dipahami masyarakat dan pembuat kebijakan.
Saat ini, kotoran burung laut atau guano tersebut telah dikomersialkan di beberapa negara, seperti Peru, Chile, dan begara lain. Bahkan, guano tidak sekadar bernilai komersial semata.
Meskipun hanya sedikit spesies burung laut yang menghasilkan guano, limbah burung lain juga turut menyumbang nutrisi penting bagi ekosistem laut, serta bagi ekonomi pesisir.
Cianciaruso dan rekan penulisnya, Daniel Plazas-Jiménez, mahasiswa doktoral di Universitas Federal Goiás, mengungkapkan bahwa fungsi tubuh burung laut secara alami memompa nutrisi bolak-balik, antara habitat laut dan darat.