优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Matahari Meletup Lagi! Semburan Surya Terkuat Tahun Ini Menuju Bumi

优游国际.com - 16/05/2025, 14:03 WIB
Wisnubrata

Penulis

Sumber

KOMPAS.com - Dalam beberapa hari terakhir, aktivitas Matahari meningkat tajam. Serangkaian letupan besar yang disebut sebagai semburan surya (solar flare) meletus dari permukaannya dan mengirimkan semburan radiasi dan material superpanas ke luar angkasa — sebagian bahkan mengarah ke Bumi.

Fenomena ini dimulai pada Selasa, 13 Mei, saat sebuah bintik matahari bernama AR4086 meletus dan menghasilkan semburan kelas X1.2 — salah satu jenis semburan terkuat menurut klasifikasi ilmuwan. Keesokan harinya, Rabu, 14 Mei, bintik matahari lain yang bernama AR4087 melepaskan rangkaian semburan yang lebih kuat lagi: M5.3, X2.7, dan M7.7.

Letupan-letupan ini memicu pemadaman gelombang radio di sisi Bumi yang sedang disinari Matahari saat itu. Wilayah yang terdampak meliputi Amerika Utara dan Selatan, Eropa, Afrika, Timur Tengah, hingga Asia Tenggara.

Baca juga: Ilmuwan Amati Letusan Matahari dengan Semburan Api yang Dahsyat

Apa Itu Semburan Surya dan Mengapa Terjadi?

Semburan surya adalah ledakan mendadak radiasi elektromagnetik yang terjadi ketika medan magnet di permukaan Matahari — terutama di sekitar bintik matahari — menjadi terlalu terpuntir dan akhirnya “patah” dan menyatu kembali. Proses ini melepaskan energi dalam jumlah besar ke luar angkasa.

Menurut Pusat Prediksi Cuaca Antariksa NOAA, semburan ini dikategorikan dari kelas A (terlemah) hingga X (terkuat), dengan setiap huruf menunjukkan peningkatan energi sepuluh kali lipat. Misalnya, semburan kelas X2.0 sepuluh kali lebih kuat dari kelas X0.2. Tahun ini, semburan X2.7 termasuk dalam kategori tinggi, walaupun masih kalah dahsyat dibanding semburan X9 yang terjadi pada Oktober 2024.

Baca juga: Apakah Aktivitas Matahari Sudah Melewati Titik Puncaknya?

Dampak Langsung: Pemadaman Radio dan Gangguan Satelit

Radiasi dari semburan surya, terutama sinar-X dan ultraviolet, sangat kuat sehingga dapat mengionisasi lapisan atmosfer bagian atas, terutama lapisan D ionosfer. Biasanya, gelombang radio jarak jauh memantul di ionosfer, namun saat terjadi semburan, lapisan ini malah menyerap sinyal — menyebabkan pemadaman komunikasi yang mengganggu penerbangan, pelayaran, dan sistem navigasi GPS.

Selain semburan radiasi, letupan besar seperti yang terjadi Rabu lalu juga dapat menyertakan pelontaran massa korona (coronal mass ejection atau CME) — yaitu semburan partikel bermuatan dari permukaan Matahari. Tidak seperti radiasi yang mencapai Bumi dalam waktu delapan menit, CME memerlukan waktu antara satu hingga beberapa hari.

Saat CME menghantam Bumi, partikel-partikel tersebut berinteraksi dengan medan magnet planet kita, yang bisa memicu badai geomagnetik. Dampaknya bisa berupa aurora (cahaya utara/selatan) yang menjangkau lintang rendah, gangguan listrik, hingga kerusakan pada satelit.

Klasifikasi badai geomagnetik sendiri berkisar dari G1 (ringan) hingga G5 (ekstrem). Menurut NOAA, badai G5 dapat menyebabkan aurora terlihat sampai Florida dan Texas, serta menyebabkan pemadaman total jaringan listrik di beberapa wilayah.

Meski AR4087 menyemburkan CME yang cukup besar, posisinya saat itu masih di tepi timur laut Matahari, sehingga semburan tidak mengarah langsung ke Bumi. Menurut model NASA, material tersebut justru mengarah ke Mars dan diperkirakan menghantam atmosfer planet merah itu pada Minggu, 18 Mei, mungkin menghasilkan aurora di sana.

Namun, karena bintik matahari AR4087 kini perlahan-lahan bergerak menghadap langsung ke Bumi, para ilmuwan memperingatkan kemungkinan semburan berikutnya bisa berdampak langsung ke planet kita.

Baca juga: Seperti Bumi, Mars Juga Terkena Badai Matahari

Ramalan: Masih Ada yang Akan Terjadi

Pusat Prediksi Cuaca Antariksa NOAA memperkirakan bahwa dalam tiga hari ke depan, kemungkinan besar akan terjadi semburan kelas M, bahkan kemungkinan semburan kelas X tidak bisa diabaikan.

“Melihat kompleksitas medan magnet di wilayah 4087, ada kemungkinan 65% terjadinya semburan kelas M dan 30% untuk kelas X hingga tanggal 17 Mei,” demikian peringatan NOAA yang dikeluarkan hari Kamis.

Fenomena semburan surya adalah bagian alami dari siklus aktivitas Matahari yang kini mendekati puncaknya. Meski sebagian besar tidak berbahaya, semburan yang kuat dan mengarah langsung ke Bumi bisa menyebabkan gangguan serius pada sistem komunikasi, listrik, dan satelit.

Tetap ikuti pembaruan dari badan antariksa dan cuaca antariksa resmi, karena dalam beberapa hari ke depan, langit mungkin akan menyala — atau sinyal radio Anda bisa tiba-tiba menghilang.

Baca juga: Badai Matahari Terbesar Memicu Aurora yang Intens

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau