优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Studi CDC: Vaksinasi Covid-19 Ibu Hamil Lindungi Bayi dari Risiko Rawat Inap

优游国际.com - 16/02/2022, 11:31 WIB
Mela Arnani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber ,

KOMPAS.com - Studi yang dilakukan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengungkapkan bahwa ibu yang mendapatkan vaksinasi Covid-19 saat hamil, kemungkinan melindungi bayinya dari rawat inap karena virus saat lahir.

Bayi di bawah usia 6 bulan memiliki kemungkinan 61 persen lebih kecil untuk dirawat di rumah sakit karena infeksi corona, apabila selama kehamilan sang ibu menerima vaksin Covid-19 dua dosis Pfizer atau Moderna.

Penelitian vaksinasi Covid-19 pada ibu hamil ini telah diterbitkan di Laporan Mingguan Morbiditas dan Kematian CDC.

Melansir , vaksinasi di akhir kehamilan atau saat 21 minggu hingga 14 hari sebelum melahirkan, dikaitkan dengan tingkat perlindungan yang lebih tinggi untuk bayi, sebesar 80 persen, terhadap risiko rawat inap akibat infeksi Covid-19.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 pada Ibu Hamil, Ini Efek Samping yang Umumnya Terjadi

Kepala Cabang Bagian Bayi CDC Dr Dana Meaney-Delman memaparkan bahwa penelitian menunjukkan adanya transfer antibodi dari ibu ke janinnya, untuk melindungi bayi baru lahir dari infeksi Covid-19.

“Sayangnya vaksinasi bayi di bawah usia 6 bulan saat ini belum diizinkan. Ini menyoroti pentingnya vaksinasi selama kehamilan untuk bayi,” ujar Meaney-Delman.

Penelitian sebelumnya yang diterbitkan dalam American Journal of Obstetrics and Gynecology telah menemukan antibodi ibu dari vaksin Covid-19 ditransfer melalui plasenta ke janin yang sedang berkembang.

Studi CDC vaksinasi ibu hamil

Adapun studi yang dilakukan CDC memberikan beberapa bukti nyata bahwa antibodi bersifat protektif pada bayi baru lahir. Ditemukan sebanyak 84 persen bayi yang dirawat di rumah sakit dengan infeksi corona dalam penelitian ini lahir dari ibu yang tidak divaksinasi.

Studi melibatkan 379 bayi di 20 rumah sakit anak di 17 negara bagian, selama periode Juli 2021 hingga Januari 2022. Bayi-bayi tersebut dibagi menjadi dua kelompok, yaitu 176 bayi terinfeksi Covid-19 dan 203 bayi tidak mempunyai infeksi.

Ditemukan, 16 persen ibu dari bayi yang positif corona telah divaksinasi lengkap dan 32 persen dari ibu bayi yang negatif Covid-19 divaksinasi lengkap.

Baca juga: 8 Fakta Vaksinasi Covid-19 pada Ibu Hamil yang Perlu Diketahui

Kendati begitu, penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan, seperti tidak melihat status infeksi corona pada ibu hamil sebelum atau selama kehamilan dan tidak melihat efektivitas vaksin terhadap varian tertentu.

Selain itu, belum diketahui secara jelas perbedaan lain dalam perilaku ibu yang divaksinasi dan tidak divaksinasi yang berkontribusi pada risiko infeksi untuk bayi yang dilahirkan. Namun, studi telah menunjukkan bahwa vaksinasi ibu hamil lindungi bayi baru lahir terhadap risiko rawat inap.

CDC tetap merekomendasikan ibu hamil, wanita yang berencana untuk hamil, atau menyusui, untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 lengkap. Sebab, orang hamil mempunyai risiko lebih tinggi terkena penyakit parah akibat infeksi Covid-19.

Studi Oxford efek varian virus pada ibu hamil

Sementara itu, ilmuwan Universitas Oxford akan mengevaluasi efek varian virus corona baru pada wanita hamil dan bayi baru lahir, termasuk efek vaksinasi Covid-19 pada komplikasi selama kehamilan dan setelah kelahiran.

Studi dilakukan kurang dari setahun setelah peneliti menemukan bahwa wanita hamil dengan infeksi corona dan anak-anaknya yang baru lahir menghadapi risiko komplikasi yang lebih tinggi, seperti kelahiran prematur dan kegagalan organ.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau