Tim Redaksi
KOMPAS.com - Pengawetan tanah adalah usaha menjaga tanah agar tetap produktif, serta memperbaiki tanah yang rusak akibat erosi.
Pengawetan tanah dilakukan untuk melindungi tanah dari curahan air hujan secara langsung serta meningkatkan kapasitas infiltrasi tanah.
Tindakan ini biasanya juga dilakukan untuk mengurangi aliran air di permukaan tanah dan meningkatkan stabilitas penggunaannya.
Uraikan tiga metode pengawetan tanah yang dapat dilakukan!
Metode pengawetan tanah terbagi atas 3 jenis yakni, metode vegetasi, mekanik, serta metode kimia.
Pengawetan tanah dengan cara metode vegetasi adalah dengan memanfaatkan peran tanaman untuk mengurangi daya rusak akibat hujan, aliran permukaan, dan erosi.
Baca juga: 5 Faktor Penyebab Berkurangnya Air Tanah
Metode vegetasi dapat dilakukan dengan cara:
Bagaimana cara menerapkan metode mekanik dalam mengawetkan tanah?
Cara menerapkannya, yaitu menggunakan sarana fisik, seperti tanah dan batu dalam mengawetkan tanah.
Salah satu bentuk metode mekanik ini, yaitu mengolah tanah.
Pengolahan ini dilakukan untuk menyiapkan tempat tumbuh bibit, menciptakan daerah perakaran yang baik, membenamkan sisa tanaman, dan memberantas gulma.
Baca juga: Jenis-jenis Tanah di Indonesia beserta Persebarannya
Beberapa cara umum yang dilakukan untuk menerapkan metode mekanik ialah:
Adalah pemanfaatan bahan kimia untuk memperbaiki struktur tanah juga menguatkan tanah dari erosi.
Tanah dengan struktur yang mantap, tidak akan mudah hancur oleh pukulan air hujan. Sehingga infiltrasi tetap besar dan aliran air permukaan kecil.
Pemberian bahan kimia harus dilakukan dengan dosis yang tepat. Metode kimia ini dilakukan saat metode vegetatif dan mekanis kurang efektif atau efisien untuk dilakukan.