KOMPAS.com - Seni kriya atau seni kerajinan merupakan cabang seni rupa yang sangat memerlukan kekriyaan (kepandaian dan kecakapan) tinggi.
Dikutip dari buku Mengenal Seni Rupa Terapan Nusantara (2013) oleh Rantinah, bangsa Indonesia memiliki banyak jenis seni kriya, di antaranya:
Seni kriya lainnya yaitu kriya kulit, kriya bambu, dan kriya tekstil.
Kali ini, kita akan membahas hasil kerajinan atau seni kriya dari daerah Sumatera Utara dan Jawa Barat. Berikut penjelasannya:
Baca juga:
Berikut beberapa hasil seni kriya Sumatera Utara:
Ulos merupakan sebutan bagi kain tenun dari Batak, Sumatera Utara. Ulos bercirikan motif geometris.
Ada berbagai jenis Ulos, di antaranya gorga. Gorga adalah selendang dengan jurai-jurai benang pada ujung-ujungnya.
Gorga digunakan sebagai perlengkapan busana adat Batak dan syal. Gorga sering pula ditemukan sebagai hiasan dinding.
Baca juga: Pengertian Seni Kriya dan Contohnya
Reret merupakan ukiran kayu dengan motif cecak. Ukiran reret oleh suk Batak dianggap bertuah karena dapat menolak bala atau musibah.
Ukiran reret terdepat pada pilar-pilar bangunan, kusen pintu dan jendela, serta dinding kayu.
Ukiran-ukiran reret dalam bentuk patung pun ditemukan. Banyak ukiran semacam ini dijual sebagai cenderamata.
Debata idup merupakan patung leluhur masyarakat Batak. Debata idup dibuat dalam berbagai posisi, sebagai jongkok, berdiri, dan duduk.
Debata idup dibuat dalam berbagai ukuran, dari kecil sampai besar.
Patung ini awalnya dibuat untuk keperluan upacara. Namun, sekarang debata idup juga dibuat untuk cenderamata dan dekorasi interior.
Baca juga: Pengertian dan Contoh Hasil Seni Kriya Gerabah
Berikut beberapa hasil seni kriya Jawa Barat: