KOMPAS.com - Kabinet Ampera adalah kabinet yang dibentuk oleh Presiden Soekarno namun dijalankan oleh Soeharto.
Kabinet Ampera terdiri dari dua periode, yaitu Kabinet Ampera I dan II.
Kabinet Ampera I bertugas sejak 28 Juli 1966 sampai 11 Oktober 1967 dan Kabinet Ampera menjalani masa bakti sejak 17 Oktober 1967 sampai 10 Juni 1968.
Kabinet ini dibentuk setelah adanya sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara pada 1966 yang menugaskan Soeharto untuk membentuk kabinet baru tanpa mencopot Soekarno dari kursi jabatannya.
Dasar hukum pembentukan Kabinet Ampera adalah Ketetapan MPRS No. XIII/MPRS/1966.
Baca juga: Konfrontasi Indonesia-Malaysia: Penyebab, Perkembangan, dan Akhirnya
Kabinet Ampera I
Susunan
- Ketua Presidium: Letnan Jenderal Soeharto
- Menteri Pertahanan dan Keamanan: Letnan Jenderal Soeharto
- Menteri Urusan Politik: Adam Malik
- Menteri Kesejahteraan Rakyat: Idham Chalid
- Menteri Ekonomi dan Keuangan: Sri Sultan HB IX
- Menteri Industri dan Pembangunan: Sanusi Hardjadinata
- Menteri/Kepala Staff Angkatan Darat: Letnan Jenderal Soeharto
- Menteri/Kepala Staff Angkatan Laut: Laksdya Muljadi
- Menteri/Kepala Staff Angkatan Udara: Marsekal Rusmin Nurjadin
- Menteri/Kepala Angkatan Kepolisian: Sutjipto Judodihardjo
- Menteri Veteran dan Demobilisasi: Mayjen Sarbini
- Menteri Luar Negeri: Adam Malik
- Menteri Dalam Negeri: Mayjen Basuki Rahmat
- Menteri Kehakiman/Hukum: Prof. Oemar Seno Adji
- Menteri Penerangan: B.M. Diah
- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan: Sarino Mangunpranoto
- Menteri Agama: K.H. Sjaifuddin Zuchri
- Menteri Sosial: A.M. Tambunan
- Menteri Kesehatan: Prof. G.A. Siwabessy
- Menteri Tenaga Kerja: Komisaris Jenderal Polisi Awaluddin Djamin
- Menteri Perdagangan: Mayor Jenderal Ashari Danudirdjo
- Menteri Keuangan: Dr. Frans Seda
- Menteri Transportasi: Komodor Sutopo
- Menteri Kelautan: Laksdya Jatidjan
- Menteri Pertanian: Brigadir Jenderal Sutjipto
- Menteri Perkebunan: P.C. Harjasudirdja
- Menteri Industri Ringan dan Energi: Mayor Jenderal M. Jusuf
- Menteri Pertambangan: Bratanata
- Menteri Pekerjaan Umum: Sutami
Program Kerja
- Memperbaiki peri-kehidupan rakyat terutama di bidang sandang dan pangan.
- Melaksanakan pemilihan umum dalam batas waktu selambat-lambatnya pada tanggal 5 Juli 1968.
- Melaksanakan politik luar negeri yang bebas dan aktif untuk kepentingan nasional.
- Melanjutkan perjuangan anti imperialisme dan kolonialisme dalam segala bentuk dan manifestasinya.
Kabinet Ampera II menjadi kabinet lanjutan dari Kabinet Ampera I yang juga disebut sebagai kabinet yang disempurnakan.
Kabinet Ampera II ini sudah bertugas di bawah kepemerintahan Presiden Soeharto pada periode 17 Oktober 1967 sampai 10 Juni 1968.
Baca juga: Kabinet Djuanda: Penetapan, Susunan, Program Kerja, dan Pergantian
Susunan
- Menteri Negara Ekonomi, Keuangan dan Industri: Sri Sultan HB IX
- Menteri Negara Kesejahteraan: Idham Chalid
- Menteri Pertahanan dan Keamanan: Letjen Soeharto
- Menteri Urusan Luar Negeri: Adam Malik
- Menteri Urusan Dalam Negeri: Mayjen Basuki Rahmat
- Menteri Kehakiman/Hukum: Prof. Oemar Seno Adjo, S.H.
- Menteri Penerangan: B.M. Diah
- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan: Sanusi Hardjadinata
- Menteri Urusan Agama: K.H. Muhammad Dahlan
- Menteri Kesehatan: Prof. G.A. Siwabessy
- Menteri Tenaga Kerja: Brigjen Awaluddin Djamin
- Menteri Urusan Sosial: A.M. Tambunan
- Menteri Keuangan: Dr. Frans Seda
- Menteri Perdagangan: Mayjen M. Jusud
- Menteri Pertanian: Mayjen Sutjipto
- Menteri Perkebunan: Prof. Dr. Thojib Hadiwidjaja
- Menteri Transportasi: Marsekal Madya Sutopo
- Menteri Kelautan: Laksdya Jatidjan
- Menteri Pekerjaan Umum: Sutami
- Menteri Perindustrian dan Energi: Mayjen Ashari Danudirdjo
- Menteri Industri Tekstil dan Kerajinan Tangan: Sanusi
- Menteri Pertambangan: Prof. Soemantri Brodjonegoro
- Menteri Transmigrasi, Veteran dan Demobilisasi: Letjen Sarbini
Program Kerja
- Memperbaiki peri-kehidupan rakyat terutama di bidang sandang dan pangan.
- Melaksanakan pemilihan umum dalam batas waktu selambat-lambatnya pada tanggal 5 Juli 1968.
- Melaksanakan politik luar negeri yang bebas dan aktif untuk kepentingan nasional.
- Melanjutkan perjuangan anti imperialisme dan kolonialisme dalam segala bentuk dan manifestasinya.
Baca juga: Kabinet Ali Sastroamijoyo II (Ali-Roem-Idham)
Kejatuhan
Terbentuknya Kabinet Ampera ini melibatkan dualisme kepemimpinan yaitu Presiden Soekarno dan Soeharto.
Alhasil, untuk tidak membahayakan tugas utama dari Kabinet Ampera, pada 12 Maret 1967, para wakil rakyat di MPRS mengeluarkan surat ketetapan MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967, yaitu mengangkat Soeharto sebagai Presiden.
Setelah Soeharto menjabat sebagai Presiden, Kabinet Ampera dibubarkan dan Soeharto membentuk kabinet baru, yaitu Kabinet Pembangunan.
Referensi:
- Susanto, Ready. (2018). Mari Mengenal Kabinet Indonesia. Bandung: PT Dunia Pustaka Jaya.
- Suprapto, Bibit. (1985). Perkembangan kabinet dan Pemerintahan di Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia. hlm. 292-293.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.