优游国际

KOMPAS.com - Kalender adalah sistem yang membagi waktu menjadi tanggal, bulan, dan tahun.

Umumnya, kalender berupa perangkat berbentuk kotak-kotak dengan angka, nama bulan, dan hari.

Selain untuk menunjukkan tanggal, hari, dan bulan, kalender juga memberikan informasi mengenai peristiwa atau pekan acara yang akan diadakan.

Oleh sebab itu, kalender menjadi salah satu benda penting yang perlu dimiliki seseorang untuk mengetahui periode waktu mereka.

Di Indonesia, setidaknya ada tiga jenis kalender yang diketahui secara umum, yaitu:

• Kalender Masehi
• Kalender Hijriah
• Kalender Jawa

Lalu, siapa yang menciptakan kalender?

Baca juga: Bagaimana Perhitungan Kalender Hijriah?

Julius Caesar

Julius Caesar adalah pemimpin militer dan politikus Romawi. Ia bertakhta sebagai diktator sejak Oktober 49 SM hingga 15 Maret 44 SM.

Tokoh yang lahir di Subura, Roma, pada 13 Juli 100 SM ini merupakan pelopor terbentuknya kalender Julius.

Tercetusnya kalender Julian didasari pada keinginan Julius Caesar untuk memperbaiki sistem kalender Romawi.

Sebelum kalender Julian ditetapkan, terdapat kalender Romawi yang merupakan kalender tradisional di Romawi.

Awalnya, kalender Romawi mengacu pada siklus bulan sebelum beralih ke penggunaan siklus bulan-matahari dengan menambahkan bulan ke-12 setiap dua atau tiga tahun sekali untuk menyelaraskan kalender dengan pergantian musim yag terjadi.

Namun kenyataannya, perhitungan ini masih belum signifikan dan tepat sehingga Julius Caesar berupaya melakukan perubahan.

Sewaktu Julius berkunjung ke Alexandria, Mesir, pada 47 SM, ia menerima saran dari Sosigenes, seorang ahli astronomi dan matematika agar penanggalannya disesuaikan dengan menggunakan satu tahun Syamsiah (Masehi), yakni 365,25 hari.

Di tahun berikutnya, yakni pada 45 SM, kalender Romawi sudah mulai bisa menyelaraskan diri dengan pergantian musim.

Momentum ini lantas dimanfaatkan oleh Julius Caesar untuk mereformasi kalender Romawi menjadi kalender Syamsiah (Masehi).