优游国际

KOMPAS.com – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Pangkalpinang telah menetapkan besaran zakat fitrah tahun 2025, yakni sebesar 2,5 kilogram beras per orang.

Kepala Kemenag Pangkalpinang, Firmantasi, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil melalui koordinasi dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Majelis Ulama Indonesia (MUI), serta organisasi Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.

"Alhamdulillah, penetapan ini merupakan hasil musyawarah bersama dan tetap berpegang pada ketentuan 2,5 kilogram beras per orang," kata Firmantasi kepada Bangka Pos, Selasa (11/3/2025).

Meskipun harga bahan pokok mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, masyarakat tetap diimbau untuk membayar zakat fitrah dengan beras yang biasa dikonsumsi sehari-hari.

Firmantasi menyebutkan bahwa harga pasaran beras yang umum dikonsumsi warga saat ini berkisar Rp16.500 per kilogram.

Jika dikonversikan dalam bentuk uang, maka besaran zakat fitrah tahun ini setara dengan Rp39.000 per jiwa.

Baca juga: Niat Zakat Fitrah, Latin dan Artinya

“Lebih utama jika zakat fitrah dikeluarkan dalam bentuk makanan pokok yang biasa dikonsumsi sehari-hari. Kalau kita sehari-hari makan beras premium, maka sebaiknya zakat fitrah yang dikeluarkan juga sesuai dengan kualitas tersebut,” ujarnya.

Namun, bagi yang kesulitan menyediakan beras secara langsung, zakat fitrah dalam bentuk uang tetap diperbolehkan sesuai dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Selain zakat fitrah, Firmantasi juga mengingatkan masyarakat tentang kewajiban membayar zakat mal. Ia menjelaskan bahwa zakat mal dikenakan bagi mereka yang memiliki emas di atas 85 gram atau harta dengan nilai lebih dari Rp100 juta dan telah tersimpan selama satu tahun.

"Jika seseorang memiliki emas di atas 85 gram atau harta senilai lebih dari Rp100 juta, maka wajib mengeluarkan zakat mal sebesar 2,5 persen dari total harta tersebut," jelasnya.

Masyarakat diimbau untuk menunaikan zakat sesuai ketentuan yang berlaku agar ibadah semakin sempurna dan keberkahan semakin melimpah.