优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Pesta Miras di Lapas Bukittinggi 2 Napi Tewas, DPR Minta Kalapas Dicopot dan Sistem Dibenahi

优游国际.com - 04/05/2025, 11:28 WIB
Wahyu Wachid Anshory

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Tragedi pesta minuman keras oplosan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bukittinggi, Sumatera Barat, yang menyebabkan dua narapidana meninggal dunia dan 23 lainnya mengalami keracunan, memicu desakan keras dari DPR RI untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengawasan lapas di seluruh Indonesia.

Anggota Komisi XIII DPR RI, Mafirion, menyampaikan keprihatinan mendalam atas kejadian tersebut. Menurutnya, peristiwa ini mencerminkan lemahnya pengawasan di lingkungan yang seharusnya memiliki sistem kontrol ketat.

"Kami sangat prihatin dengan kejadian ini. Bagaimana mungkin lembaga yang seharusnya memberikan pengawasan maksimal justru kecolongan. Kami akan memanggil jajaran Ditjenpas, mulai dari dirjen, sekretaris ditjen, para direktur hingga kakanwil seluruh Indonesia untuk mengusut tuntas kasus ini dan mencegah terulangnya kejadian serupa," ujar Mafirion di Jakarta, Sabtu (3/5/2025).

Baca juga:

Dari Mana Asal Miras Oplosan Tersebut?

Berdasarkan informasi awal, para narapidana diduga mengoplos alkohol yang diperoleh dari kegiatan pembuatan parfum di dalam lapas.

Alkohol tersebut kemudian dicampur dengan minuman sachet, es batu, dan air sebelum dikonsumsi secara bersama-sama.

Mafirion menegaskan bahwa kegiatan produktif yang seharusnya positif justru dimanfaatkan untuk memperoleh bahan berbahaya karena lemahnya pengawasan. Ia menyebutkan bahwa ini bukan kejadian pertama.

Sebelumnya, kasus serupa juga terjadi di Rutan Pekanbaru, Riau, di mana napi terlibat pesta miras dan narkoba.

"Belum selesai satu kasus diselidiki, sudah muncul kasus baru. Ini persoalan serius yang tidak boleh dibiarkan. Sejak awal tahun 2025 saja sudah terjadi beberapa kasus. Sampai kapan pengawasan dibiarkan longgar sehingga barang terlarang seperti miras dan narkoba bebas beredar di lapas dan rutan?" ungkapnya.

Baca juga:

Apa Sanksi untuk Pejabat Lapas yang Lalai?

Mafirion mendesak agar sanksi tidak hanya bersifat administratif. Ia menekankan pentingnya penjatuhan sanksi tegas, termasuk pencopotan jabatan apabila ditemukan kelalaian atau keterlibatan langsung dari petugas lapas.

"Jika ditemukan kelalaian atau keterlibatan, sanksi tegas harus diberikan," tegasnya.

Ia juga meminta agar Ditjenpas wilayah Sumatera Barat melakukan investigasi independen dan terbuka terhadap seluruh petugas lapas Bukittinggi. Menurutnya, penghuni lapas tetap merupakan manusia yang memiliki hak atas pengawasan dan perlindungan selama menjalani hukuman.

"Jangan anggap remeh kematian napi. Mereka tetap manusia dan punya keluarga. Pengawasan dan perlindungan di dalam lapas adalah tanggung jawab negara," ucap Mafirion.

Baca juga:

Apa Langkah DPR Selanjutnya?

DPR, menurut Mafirion, telah lama mendorong pembentukan peta jalan (roadmap) untuk pembenahan sistem pemasyarakatan. Namun, hingga kini, usulan tersebut belum dijalankan secara serius oleh pihak pemerintah.

"Kalau tak ada langkah cepat dan tegas dari pemerintah, khususnya Ditjenpas, jangan heran jika kasus-kasus semacam ini terus terjadi tanpa solusi," ujarnya.

Senada dengan Mafirion, Anggota Komisi XIII DPR RI lainnya, Raja Faisal Manganju Sitorus, juga mengecam keras kejadian tersebut. Ia menyebut peristiwa ini sebagai bentuk kegagalan total dalam sistem pengawasan.

Halaman:


Terkini Lainnya

BMKG Prediksi Banjir Mei 2025: Sulawesi hingga Papua Resiko Tinggi 聽

BMKG Prediksi Banjir Mei 2025: Sulawesi hingga Papua Resiko Tinggi 聽

Sulawesi Selatan
Duduk Perkara Aksi Demo di UKSW Salatiga, Mahasiswa dan Dosen Tuntut Perubahan di Lingkungan Kampus

Duduk Perkara Aksi Demo di UKSW Salatiga, Mahasiswa dan Dosen Tuntut Perubahan di Lingkungan Kampus

Jawa Tengah
Gudang Disegel, Jan Hwa Diana Diam-diam Lanjutkan Operasi: Pemkot Surabaya Tindak Tegas

Gudang Disegel, Jan Hwa Diana Diam-diam Lanjutkan Operasi: Pemkot Surabaya Tindak Tegas

Jawa Timur
Beberapa Wilayah Kalteng Mulai Diterpa Karhutla, BNPB Minta Pemda Tingkatkan Kesiapsiagaan

Beberapa Wilayah Kalteng Mulai Diterpa Karhutla, BNPB Minta Pemda Tingkatkan Kesiapsiagaan

Kalimantan Timur
Kenapa Pusar Bisa Bau? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kenapa Pusar Bisa Bau? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Jawa Timur
Apa Makna Pelepasan Lampion Waisak? Ribuan Umat Buddha Akan Bersatu di Borobudur 12 Mei 2025

Apa Makna Pelepasan Lampion Waisak? Ribuan Umat Buddha Akan Bersatu di Borobudur 12 Mei 2025

Jawa Tengah
Siswa Terindikasi Gemulai dan Kecanduan Game Online Dibina Program Bela Negara di Cianjur

Siswa Terindikasi Gemulai dan Kecanduan Game Online Dibina Program Bela Negara di Cianjur

Jawa Barat
IDI Soroti Mutasi Mendadak Sejumlah Dokter di Rumah Sakit Vertikal

IDI Soroti Mutasi Mendadak Sejumlah Dokter di Rumah Sakit Vertikal

Jawa Timur
Hari Raya Waisak Libur atau Tidak? Cek Libur Nasional Mei 2025  聽

Hari Raya Waisak Libur atau Tidak? Cek Libur Nasional Mei 2025 聽

Jawa Timur
Kapolres Belawan Diserang Saat Patroli, Dua Remaja Tertembak Saat Tawuran di Tol Belmera

Kapolres Belawan Diserang Saat Patroli, Dua Remaja Tertembak Saat Tawuran di Tol Belmera

Sumatera Utara
Dedi Mulyadi Kirim Siswa ke Barak Militer, Apa Saja Materi yang Diberikan?

Dedi Mulyadi Kirim Siswa ke Barak Militer, Apa Saja Materi yang Diberikan?

Jawa Barat
12 dan 13 Mei 2025 Libur Apa? Simak Daftar Tanggal Merah dan Cuti Bersama Bulan Ini

12 dan 13 Mei 2025 Libur Apa? Simak Daftar Tanggal Merah dan Cuti Bersama Bulan Ini

Sumatera Utara
Pendidikan Militer, 29 Siswa Dikirim ke Barak Bandung Hari Ini, Sumedang Menyusul

Pendidikan Militer, 29 Siswa Dikirim ke Barak Bandung Hari Ini, Sumedang Menyusul

Jawa Barat
Harga Emas Antam Hari Ini Jadi Rp1,905 Per Gram, Berapa Harga Jual Kembali?

Harga Emas Antam Hari Ini Jadi Rp1,905 Per Gram, Berapa Harga Jual Kembali?

Jawa Tengah
Harga Emas Antam di Pegadaian Hari Ini Stabil di Bawah Rp 2 Juta Per Gram

Harga Emas Antam di Pegadaian Hari Ini Stabil di Bawah Rp 2 Juta Per Gram

Kalimantan Timur
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau