KOMPAS.com - Para arkeolog telah menemukan penemuan luar biasa di Pompeii, Italia kota yang terkubur dalam letusan gunung berapi Vesuvius pada 79 Masehi.
Penemuan luar biasa ini adalah bangunan toko yang menyajikan makanan pinggiran jalan (street food) di zaman Romawi.
Dikenal sebagai Termopolium, bahasa latin untuk konter makanan dan minuman panas, toko itu ditemukan di situs Regio V di taman arkeologi.
Hanya saja, termopolium tersebut belum dibuka untuk umum.
Wadah-wadah tembikar tersebut kemungkinan digunakan sebagai tempat menyajikan makanan panas.
Bagian depan konter dihias dengan lukisan dinding berwarna cerah, beberapa menggambarkan binatang yang menjadi bagian dari bahan makanan yang dijual.
Di antaranya seperti ayam dan dua ekor bebek yang digantung terbalik.
"Ini adalah penemuan yang luar biasa. Ini pertama kalinya kami menggali seluruh termopolium," kata direktur taman arkeologi Pompeii, Massimo Ossana.
Terkubur letusan Vesuvius
Arkeolog juga menemukan mangkuk minum dari perunggu berdekorasi yang dikenal sebagai patera, wadah keramik berbentuk toples yang digunakan untuk memasak semur dan sup, termos anggur, dan amphora.
"Analisis awal kami menunjukkan bahwa gambar yang digambar di bagian depan konter, mewakili, setidaknya sebagian, makanan dan minuman yang dijual di sana," kata antropolog situs Valeria Amoretti.
Amoretti mengatakan jejak daging babi, ikan, siput dan daging sapi telah ditemukan di dalam wadah.
Hal tersebut ialah sebuah penemuan yang dia sebut sebagai "kesaksian atas berbagai macam produk hewani yang digunakan untuk hidangan".
Sekitar dua pertiga dari kota kuno seluas 66 hektar telah ditemukan.
Dokumentasi langka kehidupan Yunani-Romawi, Pompeii adalah salah satu atraksi paling populer di Italia dan Situs Warisan Dunia UNESCO.
Dikutip dari DW, Sabtu (26/12/2020), para arkeolog juga menemukan tulang manusia di dekat toko makanan ringan, termasuk tulang seorang pria berusia 50-an di dekat ranjang bayi.
"Toko tersebut tampaknya telah ditutup dan ditinggalkan oleh pemiliknya secara tergesa-gesa, tetapi mungkin saja seseorang, mungkin lelaki tertua, tetap tinggal dan meninggal pada fase pertama letusan, saat loteng runtuh," kata Osanna dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Italia Ansa.
"Jenazah lainnya bisa jadi adalah 'pencuri' atau 'buronan' yang lapar dan terkejut dengan asap yang terbakar dengan tutup toples yang baru saja dia buka di tangannya," tambahnya.
/tren/read/2020/12/27/131600865/toko-makanan-jalanan-kuno-berusia-2000-tahun-ditemukan-di-pompeii