KOMPAS.com - Setelah pengumuman hasil SNMPTN 2021, peserta yang belum lolos tidak perlu putus asa.
Ada berbagai macam cara untuk menempuh pendidikan di jenjang yang lebih tinggi. Salah satunya dengan mendaftar di Universitas Terbuka (UT).
Sebelumnya, UT juga telah membuka pendaftaran jalur SNMPTN yang dinaungi oleh Lembaga Tes Masuk Perguran Tinggi.
Akan tetapi, tidak ada jalur UTBK-SBMPTN untuk pendaftaran di UT pada 2021.
"Maaf, UT hanya ikut jalur SNMPTN. Tidak ikut di UTBK-SBMPTN," kata Ketua Pelaksana LTMPT Budi Prasetyo, saat dihubungi 优游国际.com, Rabu (24/3/2021).
Jika tidak lolos SNMPTN, pendaftar dapat melalui jalur mandiri di UT. Bagaimana cara mendaftarnya?
Daftar mandiri
Universitas Terbuka (UT) adalah perguruan tinggi negeri yang diresmikan pada 4 September 1984.
Tidak ada batasan untuk usia, tahun ijazah, masa belajar, waktu registrasi, dan frekuensi mengikuti ujian di UT.
Syaratnya hanya, pendaftar telah lulus dari SMA/MA/SMK atau sederajat.
Untuk saat ini, pendaftaran jalur mandiri UT belum dibuka. Namun pendaftaran dapat memantau kalender akademik yang dapat diakses pada laman UT.
Terdapat tiga cara untuk mendaftar di UT secara mandiri, yaitu:
1. Daftar langsung
Kunjungi Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) UT yang ada di kota terdekat. Terdapat 39 kantor layanan UPBJJ-UT di Indonesia dan 1 kantor di luar negeri.
Daftar kantor dan alamat layanannya dapat dilihat di https://www.ut.ac.id/upbjj-ut/alamat.
Jangan lupa membawa berkas persyaratan untuk mendaftar, meliputi:
2. Daftar online
Pendaftar dapat mendaftar secara online melalui laman https://www.ut.ac.id. Langkah mendaftarnya meliputi:
Mahasiswa dianjurkan untuk membeli bahan ajar pada awal masa registrasi agar mempunyai cukup waktu untuk belajar.
Adapun, berkas yang harus dipersiapkan saat mendaftar baik di kantor layanan maupun online, yaitu:
Panduan lengkap pendaftarannya dapat dilihat di laman https://sia.ut.ac.id/panduan dan https://www.ut.ac.id/katalog, sesuai dengan program studi yang dipilih.
Sistem belajar
Jauh sebelum pandemi, UT telah menerapkan sistem belajar jarak jauh dan terbuka.
Dilansir dari laman resmi UT, pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka, melainkan menggunakan media, baik melalui modul maupun memanfaatkan fasilitas lain seperti audio, video, komputer, internet, siaran radio, dan televisi.
Seperti perguruan tinggi lainnya, UT menerapkan Sistem Kredit Semester (SKS) untuk menetapkan beban studi mahasiswa.
Setiap mata kuliah diberi bobot 1-6 sks. Sehingga 1 semester ditempuh kurang lebih 16 minggu.
Adapun untuk mata kuliah yang mengharuskan tatap muka, mahasiswa yang mengambil beban studi satu sks harus mengikuti perkuliahan selama 1 jam per minggu di kelas.
Dalam sistem pendidikan jarak jauh, mahasiswa juga harus mengalokasikan waktu yang sama dengan mahasiswa tatap muka 2 jam per minggu per sks. Hanya saja kegiatan belajarnya lebih banyak dilakukan secara mandiri.
Khusus untuk UT, satu SKS disetarakan dengan tiga modul bahan ajar cetak. Satu modul terdiri dari 40-50 halaman, sehingga bahan ajar dengan bobot 3 sks berkisar antara 360-450 halaman, tergantung pada jenis mata kuliahnya.
Biaya kuliah
Uang kuliah UT tergantung dari skema layanan yang dipilih oleh mahasiswa yaitu skema layanan sistem paket semester (SIPAS) atau skema Non-SIPAS (per sks).
Biaya kuliah berbeda-beda berdasarka program studi dan skema layanan yang dipilih. Rincian biaya lengkapnya dapat dilihat di https://www.ut.ac.id/biaya-pendidikan/sarjana-diploma.
Adapun untuk biaya kuliah termurah adalah Rp 1.150.000 dan termahal sebesar Rp 3.650.000 per semester.
Program studi
UT menyelenggarakan 39 program studi yang terdiri dari 31 program sarjana, 2 program diploma, 6 program magister dan 1 program pascasarjana.
Terdapat beberapa fakultas di UT, meliputi:
/tren/read/2021/03/24/190500165/kuliah-di-universitas-terbuka-simak-cara-daftar-dan-biayanya