KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengingatkan kepada calon penumpang kereta api jarak jauh, wajib membawa hasil skrining saat keberangkatan.
Hasil skrining tersebut berupa negatif rapid tes antigen atau PCR.
Mulai 27 Januari 2022, jika calon penumpang tidak dapat menunjukkan hasil skrining, maka dapat mengajukan pembatalan tiket dengan biaya administrasi 25 persen.
Dengan kata lain, uang tiket yang dikembalikan hanya 75 persen.
Hal itu sebagaimana dijelaskan KAI melalui akun Instagram resmi layanan pelanggan KAI, @kai121_ pada Kamis (27/1/2022).
Saat dikonfirmasi, Vice President (VP) Public Relations KAI Joni Martinus membenarkan adanya ketentuan tersebut.
"Kebijakan ini ditetapkan karena masyarakat sudah cukup tersosialisasi terkait syarat naik KA jarak jauh yang harus menyertakan hasil test screening Covid-19, di mana hal tersebut sudah diberlakukan sejak Juli 2020," ujar Joni, kepada 优游国际.com, Jumat (28/1/2022) siang.
Berikut informasi lebih lanjut mengenai ketentuan pembatalan tiket kereta api:
Daftar stasiun pembatalan
Adapun stasiun yang dapat menerima pembatalan adalah sebagai berikut:
/tren/read/2022/01/28/163100765/ketentuan-baru-pembatalan-tiket-kereta-api--tak-bisa-tunjukkan-hasil