KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan program imunisasi rutin khususnya vaksin kanker serviks atau Human Papilloma Virus (HPV) diberikan secara gratis mulai tahun ini.
Budi mengatakan, hal tersebut dilakukan sebagai tindakan preventif dan promotif pemerintah dalam penerapan kebutuhan kesehatan dasar.
Vaksin lebih bersifat memberikan pencegahan akan terjadinya perburukan penyakit, bukan untuk menyembuhkan.
Siapa saja yang akan divaksin HPV?
Penerima vaksin kanker serviks HPV
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menjelaskan vaksin HPV diberikan dua kali untuk seumur hidup.
Sebagai sasaran penerimanya adalah anak perempuan mulai kelas 5 dan 6 SD.
"Diberikan pada anak perempuan kelas 5 dan kelas 6," ujar Nadia.
Nadia juga mengatakan vaksin ini digunakan untuk pencegahan kanker serviks.
Diberitakan sebelumnya, Kemenkes menambah jumlah imunisasi rutin menjadi 14 jenis.
Salah satu vaksin yang bakal dimasukkan di dalam program imunisasi rutin yakni vaksin kanker serviks atau Human Papilloma Virus (HPV).
"Kami akan wajibkan vaksinasi kanker serviks, untuk mencegah agar tidak terkena kanker diujung nanti. Jadi lebih baik kita melakukan pencegahan agar hidup lebih produktif," ujar Budi dikutip 优游国际.com, Selasa (19/4/2022).
Alasan pemberikan vaksin kanker serviks HPV
Budi menjelaskan, salah satu alasan memasukkan imunisasi HPV dalam daftar program imunisasi rutin karena kanker serviks merupakan salah satu penyakit yang paling banyak membuat perempuan Indonesia meninggal dunia.
Ia pun mengatakan, dengan melakukan tindakan promotif dan preventif tersebut, pengeluaran negara juga menjadi lebih hemat.
"Karena memberi vaksinasi anti kanker serviks lebih murah ketimbang merawat ibu atau wanita yang sudah terkena kanker serviks nanti sesudah tahapnya lanjut," ucap Budi.
Selain imunisasi kanker serviks, Kemenkes juga bakal menambah imunisasi Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) untuk mencegah pneumonia dan Rotavirus untuk mencegah diare.
Hal itu dikarenakan kedua penyakit tersebut sangat rentan menginfeksi bayi di bawah usia di bawah 2 tahun.
"Kalau kena infeksi, semua asupan dari bayi ini akan beralih untuk digunakan tubuh untuk menangkal infeksi sehingga berkemungkinan terkena stunting, dan kalau kena stunting kita ketahui IQ anak-anak bisa turun hingga 20 persen," kata Budi.
/tren/read/2022/04/20/193000465/vaksin-kanker-serviks-hpv-gratis-siapa-saja-yang-akan-menerima-